TEHERAN (Arrahmah.com) – Iran menutup sekolah-sekolah dan meminta maaf kepada wisatawan pada Senin (14/11/2016) karena kota-kotanya dilanda polusi berat.
Selimut kabut asap coklat putih menyelimuti ibukota Teheran pada Ahad (13/11), menghalangi pemandangan pegunungan yang berjejer di sisi utara dan warga terpaksa memilih untuk berada di dalam ruangan atau menggunakan masker saat berada di luar atau di jalan.
Para pejabat meminta maaf kepada pengunjung asing atas kondisi ini.
TK dan SD di Teheran diperintahkan untuk tetap libur pada Senin dan Selasa, dan pembatasan lalu lintas diperketat.
Ambulans dikerahkan di kawasan yang paling ramai dan paling terkena dampak polusi. Pemerintah juga memberi peringatan bahwa anak-anak, orang tua dan orang-orang dengan gangguan kesehatan bisa mengalami resiko tertentu.
“Karena tidak ada yang melakukan apa-apa, setiap tahun masalah semakin memburuk. Pemerintah harus melarang penggunaan mobil tua. Kita harus meningkatkan transportasi umum,” kata Zeynab Nazari, seorang mahasiswa sosiologi semester pertama.
Setiap tahun, Teheran menderita beberapa polusi terburuk di dunia ketika suhu musim gugur yang dingin menyebabkan efek yang dikenal sebagai “suhu inversi”.
Fenomena ini menciptakan lapisan udara yang hangat di atas kota Teheran yang mengurung polusi yang dilepaskan dari sekitar 10 juta mobil dan sepeda motor.
Awan asap ini diperkirakan akan tetap menyelimuti kota Teheran hingga Rabu (16/11). Badan ramalan cuaca berharap angin bisa menyebabkan udara yang stagnan ini berpindah, ungkap seorang pejabat kepada televisi pemerintah.
(ameera/arrahmah.com)