SURIAH (Arrahmah.com) – Seperempat juta warga Suriah di bagian timur Aleppo yang terkepung terancam kelaparan karena jatah bantuan yang didistribusikan pada Kamis (10/11/2016) semakin menipis dan kelompok-kelompok kemanusiaan tidak mendapatkan akses, ungkap penasihat senior PBB Jan Egeland di Jenewa.
Daerah yang telah dikepung oleh pasukan pemerintah dengan bantuan dari pasukan udara Rusia telah terputus dari bantuan luar sejak awal Juli.
“Ini adalah situasi yang mengerikan,” kata Egeland, utusan PBB untuk upaya kemanusiaan di Suriah.
Diplomat Norwegia mengatakan PBB mengajukan banding lagi minggu lalu kepada pihak-pihak konflik untuk memungkinkan makanan, obat-obatan dan tenaga ke Aleppo timur, dan untuk memungkinkan evakuasi dari sekitar 300 pasien bersama dengan keluarga mereka.
Wakil Perdana Menteri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan pada Kamis (10/11) bahwa Rusia memungkinkan bantuan kemanusiaan dengan menghentikan sementara serangan udara terhadap Aleppo timur, dalam komentar yang disiarkan oleh kantor berita Interfax.
Namun, Egeland mencatat bahwa kelanjutan pertempuran sengit di sana telah membuat upaya bantuan tidak memungkinkan.
“Saya belum melihat tempat di mana ada begitu banyak politisasi, manipulasi bantuan seperti yang telah kita lihat di Suriah,” katanya pada konferensi pers.
Egeland mendesak Amerika Serikat dan Rusia untuk menggunakan pengaruh mereka untuk membuka blokir operasi kemanusiaan.
“Pihak yang mensponsori para pihak di lapangan harus membantu kita lebih banyak,” katanya, menambahkan bahwa ia optimis solusi akan ditemukan.
(banan/arrahmah.com)