JAKARTA (Arrahmah.com) – Juru bicara kementerian luar negeri (Kemlu) RI, Armanatha Nasir, mengatakan, sebagai salah satu negara muslim terbesar di dunia, Indonesia mengharapkan dibawah kepemimpinan Trump sebagai presiden Amerika 4 tahun kedepan tidak akan berdampak pada kebenciannya kepada umat Muslim.
“Kita harus dapat melihat lebih jauh lagi, mungkin tidak berarti seperti itu. Seperti yang saya katakan kita, kita perlu melihat lebih jauh lagi tentang keputusan ini. Kami percaya bahwa Islam adalah agama yang membawa kedamaian dan kami selalu mempromosikan itu,” ujar Armanatha Nasir saat keterangan pers yang berlangsung Kamis, 10 November di Jakarta, dikutip dari rri.co.id
Bahkan Indonesia, kata dia, berkeyakinan Amerika akan tetap menjadi negara yang menghormati perbedaan agama dan demokrasi.
“Jadi, kami akan mengikuti peraturan itu atau tidak, tergantung pada solusi nyata yang akan kami ambil nantinya,” tambahnya.
Sementara, atas kemenangannya mengalahkan Hillary Clinton, Donald Trump menjadi presiden amerika ke 45 yang pertama kali tidak memiliki latarbelakang dunia politik sebelumnya.
Dibagian lain Armanatha Nasir mengatakan, Indonesia mengapresiasi pesta demokrasi 8 November di Amerika Serikat yang dinilai sukses.
“Rakyat Amerika memilih pemimpin untuk 4 tahun kedepan sesuai keinginan mereka,” jelasnya.
Ditambahkannya, disisi lain terkait dengan keberadaan WNI yang terbilang banyak di Amerika, pemerintah mengimbau agar tetap mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku di sana.
“Hal itupun ditekankan pula bagi WNI lainnya yang berdomisili di negara lain,” tutupnya.
Diketahui, kemenangan Donald Trump pada pilpres Amerika Serikat 8 November, menuai berbagai respon yang juga datang dari sejumlah negara.Trump sebelumnya pada beberapa kali kampanye pilpres, pernah menyatakan ketidaksukaannya terhadap imigran dari sejumlah negara muslim atau dikenal dengan istilah islamophobia.
(azm/arrahmah.com)