(Arrahmah.com) – Aksi kembali akan digelar pada 4 November 2016 di Jakarta dengan masa dari kaum muslimin di seluruh penjuru Tanah Air. Hal ini melanjutkan aksi – aksi sebelumya, yakni umat Islam meminta kepada pemerintah untuk menindak Ahok karena telah mengatakan Alquran dan yang menyampaikan Alquran adalah pembohong. Aksi kali ini diperkirakan akan di ikuti 500 ribu Umat Islam. Umat Islam bersatu membela Alquran kitab sucinya, kitab yang mampu menggerakan mereka kepada penguasa, menegakan kebenaran Alquran, membela Alquran sebagai pedoman hidup Umat Islam.
Aksi yang di gelar di berbagai daerah menjadi bukti bahwa ghiroh kaum muslim untuk menjaga Alquran terus meningkat. Dan sejatinya memang wajib bagi kaum muslim untuk terus menjaga ghiroh atau semangat menjaga, memelihara Alquran karena Alquran adalah firman ALLOH SWT, petunjuk dunia dan akhirot. Patut dipertanyakan jika mengaku muslim tapi tak merasa wajib memelihara Alquran. Anda Muslim?
Memelihara Alquran tidaklah hanya dengan menjaga fisik dari Alquran, tetapi adalah dengan membacanya, memahaminya, mengamalkannya dan menyampaikan kepada yang lain atau mendakwahkannya. Rosululloh menyampaikan dalam sebuah Hadits, “Orang yang terbaik diantara kalian adalah orang yang mempelajari dan mengajarkan Alquran.” (HR.Al bukhori dari Utsman bin Affan r.a). Ini menjadi dorongan bagi kaum muslim untuk tidak malu, tidak ragu belajar dan mengajarkan Alquran. Tapi sayang, banyak diantara kaum muslim sendiri tidak mau belajar membaca Alquran, dengan dalih sibuk bekerja, sibuk urusan rumah dan anak. Ayah sebagai figur pembimbing dalam keluarga telah dibuat sibuk untuk menjemput Rizky, dengan berangkat pagi pulang malam. Kenapa dibuat sibuk, karena tempat Ayah bekerja memang mebuat jam kerja yang sangat panjang. Padahal ini bisa di atur agar Ayah tidak lama meninggalkan rumah. Ibu, pendidik pertama dan utama juga turut keluar rumah untuk bekerja, dan memang dipaksa keluar rumah meninggalkan anak. Kenapa dipaksa, karena memang dibuat semua serba mahal, hingga gaji suami tidak cukup untuk menutup kebutuhan keluarga. Atau ibu memang dipaksa oleh gaya hidup yang mewah, gaya hidup seperti artis idola yang gemar di tonton di TV. Sungguh memprihatinkan, orang muslim, tak mau belajar menjadi muslim.
Rosululloh juga bersabda, “Sesungguhnya Alloh akan mengangkat suatu kaum menuju kemuliaan dengan Alquran. Dan dengan Alquran pula Alloh akan menjatuhkan suatu kaum yang lain menuju kehinaan.” (HR.Muslim).
Bahwa dengan mengamalkan atau menerapkan isi Alquran, Alloh menjamin kepada kaum muslim yakni kemuliaan. Yang kini rasanya mustahil untuk kita mendapatkan nya karena kita kaum muslim tidak mau menerapkan Alquran, negeri kita tidak mau mulia. Umat Islam telah memilih petunjuk lain, telah memilih kitab lain, bukan Alquran, bukan. Sebagai bukti, banyak kaum muslim yang berpuasa karena paham itu kewajibanya, tapi banyak juga kaum muslimah yang suka rela membuka rambutnya, membuka aurotnya. Paham wajibnya sholat, tapi masih mau melakukan korupsi, melakukan pungli, melakukan riba.
Maka ghiroh membela Alquran ini harus diteruskan, yakni ghiroh untuk menerapkan Alquran, berhukum dengan Alquran. Karena dengan Alquran umat akan meraih kemuliaan.
Dibutuhkan dorongan dari negara untuk umat bisa menerapkan Alquran, Alquran kitab universal, kitab yang membawa Rohmat bagi seluruh alam, bukan hanya untuk umat Islam. Jika negara menerpakan Alquran maka, kaum muslim maupun non muslim akan merasakan kemuliaan. Dengan demikian secara otomatis Alquran telah terpelihara sebagai mana semestinya.
Husna, Kota Baru Driyorejo, Gresik
(*/arrahmah.com)