ANKARA (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Turki Binali Yildirim pada Jumat (28/10/2016) melakukan klarifikasi sikap Turki dalam operasi selanjutnya melawan ISIS di Irak dan Suriah.
Turki melancarkan operasi Perisai Efrat pada akhir Agustus untuk membantu pejuang oposisi FSA membersihkan area perbatasan Suriah dari ISIS.
“Masalah Raqqa bukanlah masalah kami,” Yildrim mengatakan kepada wartawan di ibu kota Turki, Ankara.
“Kami memiliki sikap yang jelas dan keras di sana. Kami bisa bersamamu (AS) melawan ISIS di operasi Raqqa, tetapi jika unsur-unsur seperti PYD/YPG, yang kami identifikasi sebagai kelompok teroris, bergabung dalam operasi, kami tidak akan di sana,” ia mengatakan.
Menurut Turki, afiliasi PKK di Suriah, yaitu PYD dan sayap militernya YPG, mengendalikan gerakan separatis di Suriah untara dengan membentuk wilayah di sepanjang perbatasan Turki.
PKK dan PYD terdaftar sebagai kelompok teroris oleh Turki.
PM Turki mengatakan bahwa berjuang bersama teroris (PKK) terhadap kelompok teror lain tidak cocok untuk negara hukum.
“Kami tidak pernah bisa bersama-sama dengan kelompok-kelompok teror,” katanya sebagaimana dilansir kantor berita Turki Anadolu (28/10). (fath/arrahmah.com)