XINJIANG (Arrahmah.com) – Pemerintah Cina mengirim lebih dari 350 pejabat ke Hotan (Hetian, dalam bahasa Cina), prefektur di wilayah barat laut Xinjiang untuk bertugas memantau masjid-masjid selama tiga tahun.
Menurut sebuah laporan yang disiarkan oleh stasiun TV lokal pemerintah Hotan, Hotan baru saja meluncurkan sebuah kebijakan yang disebut “tinggal di desa-desa untuk memantau masjid” di mana 352 kader Cina ditugaskan untuk mengawasi masjid dan kegiatan keagamaan masyarakat.
“Keputusan untuk memantau masjid dibuat sesuai dengan pedoman kebijakan Otonomi Daerah Uyghur dan pedoman pokok untuk menjaga stabilitas sosial dan menganalisis situasi dengan benar,” ungkap ketua Partai Komunis prefektur Hotan, Zhang Jinbiao, yang disiarkan stasiun TV.
“Di desa kami ada 6 pejabat,” kata seorang warga dari Hotan kepada RFA. “Pagi ini mereka mengadakan rapat, dan kami bertemu empat dari mereka. Mereka semua Cina.”
Penduduk desa, yang berbicara dengan kondisi anonim, mengatakan bahwa warga desa diberitahu bahwa kader-kader tersebut akan berada di desa mereka untuk misi selama tiga tahun.
“Dari apa yang mereka katakan dalam pertemuan tersebut, mereka akan mengatur Imam masjid dan mereka akan melakukan kunjungan rumah ke rumah,” jelas penduduk desa.
Beijing telah menerapkan aturan ketat di Xinjiang yang melarang siapapun di bawah usia 18 untuk mengikuti kegiatan agama, dan mengenakan denda yang besar terhadap keluarga yang anak-anaknya belajar Al-Quran atau berpuasa di bulan Ramadhan.
(ameera/arrahmah.com)