SANA’A (Arrahmah.com) – Sekitar 900 pelanggaran telah tercatat selama gencatan senjata yang ditengahi oleh PBB di Yaman oleh milisi Syiah Houtsi dan pasukan yang setia kepada mantan diktator Yaman, Ali Abdullah Saleh, ujar laporan koalisi pada Jum’at (21/10/2016).
Koalisi pimpinan Saudi mengklaim milisi Houtsi dan sekutunya telah melanggar gencatan senjata yang mulai berlaku pada Rabu mala. Dikatakan pelanggaran gencatan senjata meningkat tajam selama 24 jam terakhir, lansir Al Arabiya.
“Pasukan koalisi menekankan bahwa respon terhadap tembakan dibuat sesuaidengan aturan yang disetujui,” ujar pernyataan koalisi.
Pelanggaran tersebut dilakukan di sepanjang perbatasan Saudi dan Yaman. Roket dan proyektil ditembakkan dan penembak jitu dikerahkan oleh Houtsi di Jazan dan Najran, tambah laporan.
Dalam pernyataannya, Mayor Jenderal Ahmad Assiri mengklaim bahwa koalisi membalas dengan tembakan artileri.
“Kami akan menanggapi setiap pelanggaran. Kami akan reaktif,” ujarnya seperti dilaporkan AFP.
“Ini sangat mudah. Jika mereka berhenti, kami tidak akan menembakkan peluru.” (haninmazaya/arrahmah.com)