MOSUL (Arrahmah.com) – Hampir 60 persen peluncur roket dan ranjau darat ISIS di sekitar Mosul telah dihancurkan pada hari pertama pertempuran untuk merebut kembali Mosul yang merupakan benteng terakhir kelompok ISIS di Irak.
“Pada beberapa jam pertama serangan nampak kemajuan yang signifikan dari pasukan penyerang di tengah perlawanan yang lemah dari IS,” kata sumber militer dari ruang operasi pembebasan Niniwe kepada The New Arab.
“Kemajuan ini sebagian besar terjadi di daerah terbuka bagian utara dan selatan kota Mosul.”
Menurut Mayor Jenderal Najm al-Jabouri, yang memimpin operasi militer Irak, beberapa desa dan kota-kota lainnya di luar Mosul telah dibebaskan.
“Hasil hari pertama sangat baik,” katanya.
Pasukan Irak telah mendekati Mosul dalam beberapa pekan terakhir, tetapi pertempuran baru diluncurkan pada Senin (17/10) dan diperkirakan akan menjadi pertempuran yang paling sulit dalam melawan ISIS.
Sementara itu, desakan Turki agar pasukannya mengambil bagian dalam pertempuran tersebut, dengan 2.000 tentara yang telah ditempatkan di luar Mosul, telah ditolak oleh Baghdad.
Pada Senin pagi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa tidak mungkin Ankara akan tinggal di pinggir lapangan.
“Kami akan terlibat dalam operasi tersebut dan kami akan terlibat dalam perundingan,” kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi.
“Saudara-saudara kami berada disana, dan keluarga kami berada di sana. Ini adalah tidak mungkin bahwa kami tidak terlibat,” tambahnya.
(ameera/arrahmah.com)