YERUSALEM (Arrahmah.com) – Mantan Presiden “Israel” Shimon Peres meninggal pada Rabu (28/9/2016) di usia 93 tahun, dua minggu setelah menderita stroke berat.
Menurut sumber-sumber media “Israel”, Peres menderita stroke dua pekan lalu. Kondisinya telah membaik sebelum kemudian kondisinya mendadak memburuk pada hari Selasa.
Ia lahir pada tahun 1923 di Polandia dan menetap di wilayah Palestina yang diduduki pada tahun 1934. Peres adalah salah satu generasi terakhir dari pemimpin “Israel” yang menyaksikan berdirinya “Israel” pada tahun 1948 dengan mengorbankan tanah Palestina.
Peres memegang hampir setiap jabatan penting di negara itu, dan dua kali menjabat sebagai perdana menteri dan juga sebagai presiden.
Saat dunia mengenang Peres sebagai pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, Palestina akan mengenang Peres sebagai “penjahat perang”, terutama dalam tragedi pembantaian Qana pada 1996.
Pada saat itu “Israel” menyerang sebuah desa di Lebanon selatan, setidaknya 106 orang tewas. Peres pada waktu itu menjabat sebagai perdana menteri. Faktanya bahwa ia memerintahkan pembantaian ini di Qana dan masih dianggap sebagai penjahat perang, menurut banyak pengamat.
(ameera/arrahmah.com)