BANDUNG (Arrahmah.com) – Langkah Sinergi Foundation (SF) dalam memperjuangkan kemaslahatan umat kian kukuh dengan disahkannya izin SF sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ), setelah melalui proses verifikasi administrasi dan program secara faktual. Putusan tersebut dikeluarkan oleh Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia bernomor DJ.III/564 tahun 2016.
“Dengan keluarnya putusan ini, saya harap Sinergi Foundation bisa menghimpun dana ZIS umat dan mendistribusikannya pada mereka yang membutuhkan lebih baik lagi dari sekarang,” tutur Kasubdit Pemberdayaan Lembaga Zakat Kemenag RI, Juraidi Malkan, di Gedung Wakaf 99, Bandung, Selasa (27/9/2016).
Hal ini diamini oleh CEO SF, Ima Rachmalia. Kendati demikian, ia menegaskan bahwa fokus LAZ, dalam hal ini SF, bukanlah seberapa besar penghimpunan yang diraih. Prioritas utamanya, kata Ima, adalah bagaimana menjadikan program- program SF memiliki nilai kebermanfaatan yang luas bagi masyarakat, baik dalam skala regional Jawa Barat, ataupun dalam lingkup nasional.
“Putusan ini adalah legitimasi sekaligus apresiasi bagi SF, yang telah berkiprah sejak tahun 2002 di ranah filantropi Islam di negeri ini,” kata Ima.
Ia pun menuturkan, keluarnya izin Kemenag ini mengandung beberapa manfaat. Salah satunya, ketentuan pengurangan Penghasilan Kena Pajak (PKP) yang bisa didapatkan oleh muzakki yang mendonasikan sebagian hartanya pada LAZ. Meski pengurangannya bisa jadi tidak terlalu signifikan, tapi Ima tetap mengapresiasi poin dalam UU ini.
“Ketentuan ini tentu menguntungkan para muzakki. Dan bagi SF, kebahagiaan para muzakki yang paling utama,” ujarnya.
Namun, lanjut Ima, perjuangan belum purna. Ke depan, SF akan terus berusaha meningkatkan kinerja program, dan meluaskan jangkauan layanan.
Program yang dibuat, katanya, harus memiliki dua hal: kebermanfaatan pada masyarakat yang membutuhkan, dan bisa menarik para muzakki untuk mau menyalurkan sebagian harta untuk kelompok masyarakat tersebut.
“Ya misal, seperti program masterpiece kami saat ini, Rumah Bersalin Cuma-Cuma (RBC) yang menyorot ibu hamil dari kalangan dhuafa, atau program Lumbung Desa dengan upaya menyejahterakan para petaninya. Selain itu, program kemanusiaan SF pun sudah menjangkau hingga ke mancanegara, Palestina dan Suriah,” pungkas Ima.
(azmuttaqin/*/arrahmah.com)