TEHERAN (Arrahmah.com) – Seorang komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan kepada media Iran pekan lalu bahwa IRGC dan sekutunya menyediakan informasi intelijen ke Rusia untuk serangan udara di Suriah. Mayor Jenderal Yahya Rahim Safavi yang merupakan seorang penasehat militer senior dan komandan kepala IRGC dari tahun 1997 sampai 2007, membuat pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara televisi pada 22 September lalu.
“Rusia bertanggung jawab untuk memberikan dukungan udara untuk unit di darat, berarti orang-orang yang bertempur di darat, militer Suriah, milisi dan pasukan atau penasehat dari ‘Hizbullah’. Rusia memainkan perang besar untuk mendukung kekuatan tersebut melalui udara,” ungkap Safavi seperti dilansir LWJ pada Selasa (27/9/2016).
“Banyak kemenangan seperti penangkapan Aleppo yang tidak akan mungkin terjadi tanpa pergerakan di darat dan hanya dengan dukungan udara,” lanjut Safavi.
“Dukungan udara Rusia tentu saja efektif, tetapi pasukan darat memberi mereka informasi intelijen, misalnya, (mengatakan kepada mereka) di wilayah mana ‘teroris’ berada,” klaimnya mengacu kepada pejuang Suriah.
Serangan darat di Aleppo telah dirancang terutama oleh para pemimpin militer Iran dan berkoordinasi dengan pejabat militer Rusia dan Suriah. Unit milisi Syiah di bawah pengawasan IRGC atau “Hizbullah” dapat melakukan pengumpulan informasi intelijen dan perencanaan akhir, pemilihan target dan koordinasi akan jatuh ke tangan Iran dan Rusia. (haninmazaya/arrahmah.com)