Bagdad (arrahmah) – Dua tentara Amerika tewas dan empat lagi luka dalam dua pemboman jalanan terpisah di Irak pada Senin, kata tentara negara adidaya itu.
“Satu tentara dari pasukan gabungan tewas akibat luka dari peledak rakitan di propinsi Salahudin (utara Bagdad) pada Senin,” kata pernyataan militer, “Dua tentara luka.”
Dalam pemboman kedua, satu tentara tewas dan dua lagi luka di propinsi Qadisiyah, Irak tengah, kata pernyataan tersebut.
“Kami bisa memastikan bahwa ronda pasukan gabungan diserang oleh peledak rakitan di daerah Ash-Shamiyah di propinsi Qadisiyah, tenggara (kota tempat keramat Syiah) Najaf,” tambah pernyataan itu.
Serangan itu terjadi sesudah tentara Amerika Serikat menyatakan pekan lalu merupakan waktu dengan derajat kekerasan terendah di Irak sejak Maret 2004.
Tentara itu tidak menyebut angka untuk menjelaskan penurunan kekerasan tersebut, tapi menyatakan pelacakannya menunjukkan penurunan tajam dalam jumlah serangan pada pekan lalu.
Satu tentara Amerika Serikat tewas dalam serangan bom jalanan di selatan ibukota Irak, Bagdad, kata tentara negara adidaya itu pada Sabtu.
Serdadu itu, yang bertugas di Pusat Divisi Asing (MND-C), tewas pada Kamis sesudah bom tersebut meledak di suatu kawasan, sekitar 20 kilometer baratdaya Bagdad, kata pernyataan tentara tanpa merinci.
Nama tentara tewas itu dirahasiakan sampai kabar kematian itu diterima keluarga korban, kata pernyataan tersebut.
MND-C, yang juga dikenal sebagai Satuan Tugas Marne, bertanggungjawab atas wilayah keamanan di sepanjang kawasan selatan Bagdad dan terbentang dari wilayah perbatasan dengan Arab Saudi di barat hingga ke perbatasan dengan Iran di timur.
Serangan bom jalanan menewaskan dua prajurit Amerika Serikat di Bagdad selatan pada ahir April, kata tentara, sehingga jumlah prajurit tewas negara adidaya itu pada April mencapai angka tertinggi dalam waktu tujuh bulan.
Kedua prajurit itu tewas ketika ronda mereka diserang bom sekitar pukul 16.15 waktu setempat (pukul 20.15 WIB), kata tentara Amerika Serikat dalam pernyataan, demikian AFP.
Sumber: Antara