JAKARTA (Arrahmah.com) – Meski tersiar kabar pembatalan oleh pihak BPPMI, tidak kurang dari dua puluh ribu umat Islam tetap memadati Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat untuk mengikuti acara bertajuk Silaturrahim Akbar dan Do’a Untuk Keselamatan Ibukota, Ahad (18/8/2016).
Acara dimulai dengan Sholat Zuhur berjamaah. Usai sholat sunnah ba’diyah Zuhur acara dipandu oleh MC dan sekaligus panitia acara yakni Ustadz Bactiar Nasir dan Ustadz Zaitun Rasmin.
Pembicara pertama yakni Prof. Didin Hafiduddin yang menasehati umat untuk membangun shaf yang rapi baik pada sholat di masjid maupun di luar sholat.
“Di masjid ini kita membangun shaf-shaf yang rapi, dengan satu harapan dan keinginan ketika kita mampu membangun shaf-shaf yang rapi di dalam masjid, maka kita harapkan kita mampu membangun shaf-shaf yang rapi di luar masjid,” kata Kyai Didin yang disambut pekik takbir hadirin.
Lebih jauh Kiyai Didin memapartkan bahwa sholat berjamaah cerminan dari perjuangan barisan yang rapi dan teratur..
“Allah sangat menciintai orang-otang yang suka berjamaah. Allah sangat mencintai orang-orang yang berbaris rapi dalam memperjuangkan kepentingan umat dan bangsa, dan itu ciri khas umat Islam,” terang dia.
Dosen di berbagai perguruan tinggi ini meneybut umat Islam adalah umat yang terbaik, Karena Allah telah menyatakan di dalam Al Quran, Kuntum khaira ummatin, yakni umat yang melakukan kebaikan, umat yang melakukan perbaikan dalam segala hal.
Pada kesempatan itu Kyai Didin megajukan beberapa pertanyaan, Siapa yang paling berjasa bagi negara dan bangsa ini? Siapa yang paling banyak jasanya dalam merebut kemerdekaan? Siapa yang besar jasanya dalam mebuat negara Kesatuan Republik Indonesia?
Spontan puluhan ribu hadirin menjawab semua pertanyaan itu dengan satu jawabnan, “Ummat Islam”
Oleh karena itu kalau ada kelompok yang mengecilkan umat Islam, Kata Kyai Didin, ummat Islam harus bangkit dengan dipimpin para ulama, kyai, dan ustadz.
Berturut turut pembicara selanjutnya sertelah Kyai Didin yakni, Prof. Amin Rais, Nahrowi Ramli bersama Kyai Fachruddin, Habib Rizieq Syihab dan ditutup doa oleh KH. Abdurrasyid Abdullah Syafi’i.
Acara berakhir pukul 14.30 WIB. Puluhan ribu umat Muslim meninggalkan masjid Istiqlal dengan tertib.
Acara ini digelar terkait dengan semakin dekatnya pemilihan Gubernur DKI pada bulan Februari 2017. Hal ini memerlukan sebuah sikap dan pernyataan bulat dari para tokoh, ulama dan semua elemen Muslim di Indonesia untuk memilih hanya pemimpin Muslim yang amanah dan berkualitas.
(azmuttaqin/arrahmah.com)