TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Seorang sniper “Israel” menembak dan membunuh seorang pengungsi remaja Palestina, Mohamed Abu-Hashhash (19), di Kamp Pengungsi Al-Fawwar di dekat kota Tepi Barat yang diduduki, meskipun remaja itu tidak menimbulkan ancaman, kelompok hak asasi “Israel” B’Tselem mengatakan pada Jumat (9/9/2016).
Pembunuhan itu terjadi pada 16 Agustus ketika petugas menggerebek kamp untuk menangkap tiga warga Palestina untuk diinterogasi. B’Tselem mengatakan bahwa peneliti di lapangan menemukan bahwa 32 warga Palestina terluka dalam serangan itu.
“Petugas mencari 150 sampai 200 rumah,” ungkap laporan B’Tselem, “dan sebagian dari mereka mengambil posisi di atap-atap rumah. Selama penggerebekan itu para prajurit mengisolasi seluruh anggota keluarga di satu ruangan atau bagian rumah selama beberapa jam.”
Para tentara “Israel” memecahkan jendela, pintu, dinding, dan merusak properti milik 28 rumah yang mereka serbu.
Para penduduk kamp kemudian mulai melemparkan batu ke arah tentara itu pada pagi hari.
Pada pukul sekitar 10:00, Abu Hashhash dan pemuda lainnya naik ke atap di kamp dan melemparkan batu ke tentara yang sedang berada d atap-atap rumah. Para pemuda itu naik ke atap dan turun lagi beberapa kali sepanjang hari.
Tak lama setelah kembali ke rumah, menurut B’Tselem, Mohamed Abu-Hashhash pergi keluar rumah lagi dan berbalik ke arah sekelompok pemuda yang bersembunyi dari bidikan sniper. Saat ia melangkah keluar, ia ditembak dan rubuh.
Meskipun tim pertolongan pertama di kamp itu telah membawanya ke ambulans, pemuda itu dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Aliyah, di Hebron. (fath/arrahmah.com)