MAROKO (Arrahmah.com) – Enam ratus masjid hijau ramah lingkungan akan dibangun di Maroko pada Maret 2019, dengan tujuan untuk mempercepat perjalanan negara dalam upaya membersihkan energi.
Jika rencana itu berhasil dijalankan, pencahayaan LED, pemanas air dengan sistem tenaga matahari, dan sistem fotovoltaik akan dipasang di 100 masjid pada akhir 2016.
Kementerian Maroko urusan Islam membayar hingga 70 persen dari biaya investasi awal dalam kemitraan dengan pemerintah Jerman.
Jan-Christophe Kuntze, kepala proyek itu, mengatakan, “Kami ingin meningkatkan kesadaran dan masjid adalah pusat penting di kehidupan sosial di Maroko. Masjid adalah tempat orang-orang bertukar pandangan tentang segala macam masalah termasuk mengapa energi terbarukan dan efisiensi energi adalah ide yang baik.”
Menteri Lingkungan Hidup Maroko, Hakim el-Haite, mengatakan kepada Guardian bahwa Islam bisa memberikan kontribusi yang kuat untuk perbincangan soal enegri bersih, tak lama sebelum deklarasi Islam tentang perubahan iklim tahun lalu.
“Hal ini sangat penting bagi negara-negara Muslim untuk kembali ke tradisi mereka dan mengingatkan orang-orang bahwa kita sangat kecil sebagai manusia dibandingan dengan pentingnya bumi,” katanya. “Kita perlu untuk melindungi bumi, untuk menyelamatkan umat manusia.”
Proyek masjid hijau berencana akan mengunakan teknologi modern yang dapat disesuaikan dengan bangunan publik dan rumah hunian.
Kuntze menekankan bahwa Jerman menawarkan dukungan teknologi, daripada peluang finansial untuk industri mereka sendiri.
“Kami tidak mewakili kepentingan bisnis Jerman sama sekali,” katanya.” Hal baik tentang proyek ini adalah ide ini muncul dari pemerintah Maroko sendiri. Ini adalah sesuatu yang baru dan benar-benar inovatif dan belum pernah dicoba di tempat lain sebelumnya, sepanjang pengetahuan saya.”
100 masjid pertama yang diubah menjadi menjadi masjid hijau sebagian besar berbasis di pusat-pusat kota yang populasinya besar, seperti Rabat, Fez, Marrakech, dan Casablanca. (fath/arrahmah.com)