YERUSALEM (Arrahmah.com) – Sebanyak 1.898 pemukim Yahudi dan pasukan keamanan “Israel” menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur pada bulan Agustus, menurut sebuah LSM Palestina, sebagaimana dilansir World Bulletin, Sabtu (3/9/2016).
“Sekitar 1723 pemukim Yahudi, 84 perwira intelijen, 19 perwira militer dan 72 pegawai pemerintah ‘Israel’ memaksa masuk ke kompleks Al-Aqsha pada bulan Agustus,” ungkap Media Center untuk Yerusalem dan Urusan Al-Aqsa dalam sebuah pernyataan, pada Jum’at (2/9).
Pemerintah “Israel” juga melarang sebanyak 34 warga Palestina utuk memasuki tempat suci itu selama rentang waktu antara antara 15 sampai 60 hari bulan lalu.
Juga pada bulan Agustus, pasukan “Israel” melakukan penangkapan, yang menargetkan warga Palestina di wilayah Palestina yang diduduki “Israel”.
Menurut Masyarakat Tahanan Palestina, pasukan “Israel” menahan sebanyak 516 warga Palestina, termasuk 10 perempuan dan 73 anak-anak, dari beberapa daerah di Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza.
Jumlah tertinggi penangkapan terjadi di Yerusalem Timur, di mana sebanyak 143 warga Palestina telah ditahan, dan di Hebron sebanyak 100 warga ditangkap, kata LSM itu.
Di kota Hebron, Tepi Barat, ribuan pemukim Yahudi menyerbu Masjid Ibrahimi pada Kamis malam dan melakukan ritual Talmud.
Menurut saluran TV 7 “Israel”, lebih dari 10.000 pemukim “Israel” memasuki masjid itu di bawah perlindungan pasukan keamanan “Israel” untuk memperingati Rosh Chodesh Elul, awal bulan Ibrani yang jatuh pada bulan September.
(ameera/arrahmah.com)