TURKI (Arrahmah.com) – Turki telah merencanakan operasi darat Suriah selama lebih dari dua tahun sebelum meluncurkan serangan pekan ini, tapi rencana itu terhenti oleh militer dan berbagai sengketa internasional, kata seorang pejabat setempat pada Kamis (25/8/2016).
Tank-tank Turki dan ratusan pejuang masuk ke dalam wilayah Suriah pada hari Rabu untuk merebut kembali kota Jarabulus dari ISIS dan berjaga dari milisi Kurdi di teluk.
Operasi ini merupakan langkah paling signifikan Ankara sejak awal perang berdarah di Suriah semenjak lebih dari lima tahun yang lalu, lansir WB.
Jarabulus telah berada di bawah kendali ISIS selama tiga tahun, dengan waktu tersebut cukup memunculkan pertanyaan mengapa Ankara tidak melancarkan operasi itu lebih cepat.
Tetapi pejabat, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan pemerintah telah “mengupayakan serangan darat selama lebih dari dua tahun” tetapi “tertunda” oleh beberapa faktor.
Pejabat itu mengatakan Washington memiliki pertanyaan atas kelayakan rencana Turki untuk membebaskan Jarabulus, yang dibahas dengan sekutu koalisi pada bulan Juni tahun lalu.
“Argumen dasar mereka adalah bahwa jumlah pemberontak moderat itu tidak cukup untuk melakukan tugas membebaskan Jarabulus dan bagian lain dari Suriah utara.”
(banan/arrahmah.com)