LONDON (Arrahmah.com) – Kepolisian di Skotlandia telah mengumumkan bahwa jilbab akan menjadi salah satu bagian dari seragam opsional pegawainya saat walikota London Sadiq Khan mengecam pelarangan burkini di Perancis, sebagaimana dilansir World Bulletin, Jum’at (25/8/2016).
Kepolisian Skotlandia mengatakan bahwa jilbab akan diizinkan dengan harapan bahwa hal itu akan mendorong perempuan Muslim untuk mempertimbangkan kepolisian sebagai pilihan karir.
Kepala kepolisian Skotlandia Phil Gormley mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Saya senang membuat pengumuman ini dan menyambut baik dukungan dari komunitas Muslim dan masyarakat luas, serta petugas kepolisian dan staf.
“Saya berharap bahwa menambahan jilbab ke dalam opsi seragam kami akan memberikan kontribusi untuk membuat gabungan staf kami lebih beragam dan menambah keterampilan hidup, pengalaman dan kualitas pribadi yang dibawa oleh pejabat dan staf kami untuk menjaga ketertiban masyarakat Skotlandia.”
Polisi wanita Muslim di London telah diizinkan untuk mengenakan jilbab dalam dekade terakhir.
Pengumuman yang dikeluarkan oleh polisi Skotlandia datang saat tokoh terkemuka di Inggris mengecam keputusan yang dikeluarkan oleh beberapa kota resor Perancis untuk melarang baju renang full-body – yang dikenal sebagai ‘burkini’ – yang dikenakan oleh beberapa perempuan Muslim.
Walikota London Sadiq Khan, yang merupakan seorang Muslim, termasuk di antara mereka yang telah mengkritik larangan tersebut.
“Saya cukup tegas tentang hal ini. Menurut saya, orang-orang tidak seharusnya memberitahu wanita apa yang mereka bisa dan yang tidak bisa dipakai. Titik. Ini sesederhana itu,” kata Khan kepada koran Evening Standard menjelang kunjungan resminya ke Perancis pada hari Kamis.
“Menurut saya itu tidak benar. Saya tidak mengatakan bahwa kami sempurna, tapi salah satu yang menggembirakan dari London adalah bahwa kita tidak hanya mentolerir perbedaan; kami menghormatinya, kami menerimanya, dan kami merayakannya,” kata Khan.
(ameera/arrahmah.com)