JAKARTA (Arrahmah.com) – Pertimbangan utama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak mencalonkan Basuki (Ahok), terletak pada munculnya penolakan yang amat keras pada basis-basis massa PKB terhadap Ahok.
Penolakan itu diketahui berdasarkan hasil survei dan sosialisasi yang dilakukan PKB hingga ke tingkat ranting partai. Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PKB Daniel Johan menengarai penolakan pada basis massa dipicu tidak adanya komunikasi yang baik antara partai dengan Ahok.
“Di tingkatan basis massa, penolakan terhadap Ahok sangat keras, sehingga (tidak mendukung Ahok) karena tidak terjalin komunikasi politik yang baik. Jadi bukan karena alasan lain,” kata Daniel Johan di Jakarta, Kamis (25/8/2016) seperti dilansir dari Antara.
Daniel mengatakan, saat ini PKB condong mendukung pencalonan Sandiaga Uno sebagai calon Gubernur DKI Jakarta karena ada komunikasi yang intens dengan Sandiaga.
“(Alasan condong mendukung Sandiaga), pertama komunikasi politik dengan Pak Sandiaga berjalan dengan baik,” ujarnya.
Dia menilai Sandiaga sebagai sosok yang santun, memiliki manajemen yang baik, dan punya semangat berjuang memajukan DKI Jakarta.
PKB yakin Sandiaga memiliki kemampuan sehingga partai membuka kesempatan kepada Sandiaga bersama potensi yang dimilikinya.
“Di luar urusan politik, Pak Sandiaga juga merupakan pengusaha yang berhasil,” katanya.
Sebelumnya, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh 28 anggota fraksi PDIP di DPRD DKI beberapa waktu lalu, mayoritas warga Jakarta tidak menghendaki Gubernur DKI Jakarta Basuki alias Ahok menjabat kembali.
Oleh karena itu DPD PDIP DKI Jakarta berharap Ketua Umum Megawati Soekarnoputri tidak memilih Ahok untuk diusung pada pilkada mendatang. Pasalnya, warga ibu kota tak menginginkan calon petahana itu kembali bertahta.
Senada, anggoota DPR dari PDIP Mayjen (Purn) TB Hasanudin mengungkapkan hampir semua kader PDI Perjuangan di DKI Jakarta tidak mendukung Basuki alias Ahok sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
“Nanti 90 persen tidak mencoblos Ahok,” ungkapnya, ketika ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (23/8).
(azm/arrahmah.com)