MEDITERANIA (Arrahmah.com) – Diperkirakan 2.901 migran dan pengungsi meninggal atau hilang di Laut Tengah pada paruh pertama 2016, meningkat 37 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, lansir MEMO (24/8/2016).
Dalam datanya, Organisasi Internasional untuk Migrasi Global Pusat Data Analisis Migrasi (GMDAC) menjelaskan bahwa praktik penyelundupan dan upaya untuk mencapai Eropa dengan rute berisiko menyebabkan lonjakan dalam jumlah orang yang meninggal.
Diperkirakan 2.484 orang yang meninggal di perjalanan mengambil rute Laut Tengah dari Afrika Utara ke Italia, di mana sekitar 70.000 orang menyeberang pada semester pertama 2016.
“Jumlahnya tidak terlalu meningkat, tetapi risiko kematian tetap tinggi,” kata Direktur GMDAC, Frank Laczko.
Laczko menambahkan: “Para penyelundup menunjukkan sama sekali tidak tertarik pada kesejahteraan orang-orang yang membayar layanan mereka, memberikan kapal yang tidak layak untuk meningkatkan keuntungan.”
Dia menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menentukan apakah faktor-faktor lain juga turut berperan dalam meningkatnya jumlah kematian, seperti apakah perjalanan darat ke pantai telah menjadi sangat melelahkan para migran dan pengungsi saat melakukan penyeberangan.
Pada bulan Mei, jumlah kematian di Laut Tengah naik menjadi 1.130, sementara 388 orang meninggal pada bulan Juni dan 208 orang meninggal pada bulan Juli.
(fath/arrahmah.com)