ANKARA (Arrahmah.com) – Pemerintah Turki pada Selasa (23/8/2016) memerintahkan warga untuk meninggalkan rumah mereka di sebuah kota perbatasan yang terletak di seberang kota Jarabulus, Suriah yang dikendalikan oleh ISIS.
Polisi memberi peringatan kepada warga di kota Karkamis melalui pengeras suara untuk mengungsi untuk alasan keamanan. Kota tersebut sering terkena serangan mortir yang ditembakkan dari kota Jarabulus.
Laporan juga mengatakan bahwa milisi yang didukung Ankara tengah mempersiapkan operasi besar untuk merebut Jarabulus, lansir Al Arabiya.
Turki telah menembaki posisi ISIS di Jarabulus untuk membantu militan Suriah yang menjadi sekutu Turki untuk “mengamankan” wilayah tersebut. Sumber militan mengatakan pasukan telah dikerahkan di Turki dan siap untuk menyeberang ke Jarabulus.
Turki bersumpah akan memberikan “semua jenis dukungan” untuk mendorong ISIS keluar dari kota.
“Kami akan menyediakan semua jenis dukungan untuk operasi Jarabulus,” ujar Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu.
“Kami tidak ingin Daesh ada di Irak dan Suriah,” ujarnya kepada wartawan dengan menggunakan akronis bahasa Arab untuk Daulah Islam atau yang lebih dikenal dengan ISIS.
Pada Selasa (23/8), Turki menggempur wilayah ISIS di Suriah dengan serangan artileri setelah serangan mematikan di dekat perbatasan yang menewaskan sedikitnya 54 orang.
“Kami menggempur posisi ISIS melintasi perbatasan,” ujar pejabat Turki yang tidak ingin disebutkan namanya.
Media Turki melaporkan bahwa tank dan kendaraan lapis baja telah berkumpul di perbatasan Suriah.
Dalam wawancara langsung dengan televisi swasta NTV, Wakil Perdana Menteri Numan Kurtulmus mengatakan Turki memonitor perkembangan di sisi perbatasan Suriah dan mengklaim bahwa Ankara melihat hal tersebut sebagai masalah keamanan nasional.
“Apa yang telah kami katakan, sejak awal, adalah kota Jarabulus atau kota lainnya yang dikendalikan oleh ISIS tidak dapat diterima,” ujarnya. (haninmazaya/arrahmah.com)