DAMASKUS (Arrahmah.com) – Ratusan warga sipil tewas di seluruh wilayah Suriah yang dilanda perang dalam beberapa hari terakhir, menurut laporan kelompok aktivis lokal.
Lebih dari 180 warga sipil telah tewas di seluruh Suriah sejak Jum’at (12/8/2016) termasuk 22 anak dan 23 perempuan, ujar laporan Komite Koordinasi Lokal (LCC) pada Ahad (14/8) seperti dilansir Al Jazeera.
Setidaknya 90 orang tewas pada Jum’at (12/8) sementara lebih dari 83 kematian warga sipil telah dicatat pada Sabtu (13/8) malam, dengan sebagian besar dari mereka tewas di provinsi Aleppo.
“Bahkan dengan standar mematikan perang ini, korban tewas ini sangat mengejutkan,” ujar reporter Al Jazeera, Reza Sayah, yang melaporkan dari Gaziantep, kota perbatasan Turki-Suriah.
Aleppo
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, juga merilis angka pada Ahad (14/8) yang merinci setidaknya kematian 327 warga sipil, termasuk 76 anak, 41 perempuan di Aleppo selama 15 hari terakhir.
Lebih dari 100 dari 327 korban tewas dilaporkan tewas akibat serangan udara oleh jet tempur rezim Asad, sementara sisanya tewas dalam serangan oleh pejuang Suriah yang memukul wilayah yang dikuasai oleh rezim di Aleppo.
Zouhir Al-Shimale, seorang jurnalis lokal di Aleppo mengatakan serangan tidak pernah berhenti sejak pejuang Suriah membuka rute strategis penting Al-Ramouseh seminggu lalu.
“Penembakan di kota telah diintensifkan. Rezim telah menyerang jalan utama kota ini, yang digunakan oleh orang-orang untuk berkeliling di Aleppo timur,” ujar Shimale kepada Al Jazeera.
“Kemarin, rezim menggunakan bom cluster, mereka telah menggunakannya secara luas baru-baru ini, untuk menyerang sebuah stasiun bus di lingkungan Al-Firdous, di mana lebih dari 50 warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, sedang berupaya meninggalkan kota. sebagian besar dari mereka terbunuh.”
Setelah kota terbesar Suriah, Aleppo, telah dibagi antara wilayah yang dikuasai oleh pasukan rezim Nushairiyah di bagian barat dan pejuang Suriah di bagian timur, sejak empat tahun lalu.
Pasukan yang setia kepada Bashar Asad memberlakukan pengepungan selama berminggu-minggu di wilayah yang dikuasai oleh pejuang Suriah, sampai pejuang Suriah berhasil memecah pengepungan pada pekan lalu.
Di tempat lain, para aktivis Suriah di kota yang dikuasai oleh pejuang Suriah, Daraya di pinggiran Damaskus, mengatakan rezim Suriah telah menjatuhkan bom barel yang mengandung napalm-senjata pembakar yang terdiri dari bahan bakar dan zat gel.
Menurut aktivis, pasukan rezim dan helikopter telah menjatuhkan sekitar 12 bom barel hari ini dan 24 kemarin, menewaskan satu orang dan melukai banyak lainnya, lansir Al Jazeera.
Penggunaan napalm terhadap sasaran sipil di daerah padat penduduk telah dilarang oleh PBB. Kimia ini sangat mudah terbakar dan sulit untuk dihapus dari kulit.
Sekitar 8.000 warga sipil Suriah tinggal di Daraya yang telah dikepung oleh pasukan rezim Asad sejak 2012. (haninmazaya/arrahmah.com)