MANBIJ (Arrahmah.com) – Perayaan demi perayaan meletus di kota Manbij, Suriah. Warga-warga sipil, baik laki-laki, perempuan, orangtua, maupun anak-anak, turun ke jalan-jalan setelah mereka lepas dari ISIS.
Pasukan Demokratik Suriah (SDF), aliansi yang didukung AS, mengatakan pada Ahad (14/8/2016) bahwa mereka telah mengambil alih seluruh kota Manbij, yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan ISIS sejak 2014.
Nasser Haji Mansour, seorang penasihat SDF, mengatakan bahwa Manbij sudah berada di bawah kendali penuh. Ia juga menambahkan bahwa operasi pencarian masih terus berlangsung untuk mencoba menemukan pejuang ISIS yang tersisa.
“Kami semua senang. Kami membersihkan kota ini dari ISIS dan sekarang orang-orang sudah bisa kembali ke rumah-rumah mereka,” Abu Musab, penduduk Manbij, mengatakan kepada Al Jazeera.
“Kami akan menunjukkan kepada dunia bahwa air pasang telah berubah dan kami akan mengambil kembali negara kami dari ISIS.”
Manbij, yang terletak di antara perbatasan Turki dan ibu kota Raqqa, jatuh pada Jumat (12/8) setelah lebih dari dua bulan mengalami pertempuran berat.
Reza Sayah, staf Al Jazeera, melaporkan dari Gaziantep di sisi perbatasan Suriah-Turki, bahwa jatuhnya Manbij merupakan kemunduran besar bagi ISIS dan prestasi besar bagi semua kelompok yang bertempur di Suriah.”
Salah satu alasan utama mengapa pasukan SDF berhasil memerangi ISIS di Manbij adalah atas dukungan udara dari koalisi yang dipimpin AS.
Pejabat militer AS mengatakan bahwa selama operasi, pasukan koalisi telah melancarkan 680 serangan udara yang menghancurkan lebih dari 680 daerah kelompok ISIS dan 150 kendaraan dan senjata berat.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris, sebuah kelompok monitoring yang mencatat perkembangan setiap hari di Suriah, mengatakan bahwa pertempuran di Manbij mengklaim lebih dari 1.700 jiwa, termasuk lebih dari 400 warga sipil.
Pada Sabtu (13/8) ISIS melepaskan ratusan warga sipil setelah mereka mundur dari kota Manbij.
SOHR mengatakan ratusan warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, dilepaskan setelah sekitar 500 mobil meninggalkan Manbij pada Jumat (12/8) menuju timur laut menuju Jarablus, sebuah kota yang berada di bawah kontrol ISIS di perbatasan Turki.
“Di antara warga sipil yang diambil oleh ISIS akan digunakan sebagai perisai manusia, tetapi banyak juga yang memilih secara sukarela untuk meninggalkan kota karena takut pembalasan dari SDF, kata Rami Abdel Rahman, seorang kepala SOHR.
(fath/arrahmah.com)