ALEPPO (Arrahmah.com) – Pejuang Suriah dan pasukan rezim Nushairiyah serta sekutunya terus terlibat pertempuran di Aleppo selatan, termasuk selama periode jeda tiga jam yang dijanjikan oleh Rusia untuk memungkinkan konvoy bantuan kemanusiaan memasuki Aleppo.
Truk yang membawa makanan tidak dapat memasuki Aleppo pada Kamis (11/8/2016) karena pengeboman yang intens, ujar laporan kantor berita AFP dari wilayah timur Aleppo yang dikuasai oleh pejuang Suriah.
Human Rights Watch (HRW) mengatakan pada Kamis (11/8) bahwa mereka mendokumentasikan enam oleh jet tempur rezim Asad dan Rusia yang menghantam fasilitas kesehatan di utara Aleppo yang menewaskan 17 orang dalam dua minggu terakhir.
“Dengan pengeboman berat terus-menerus tanpa henti terutama di Aleppo, rumah sakit dan klinik harus diperlakukan sebagai tempat suci untuk menyelamatkan hidup, bukan sebagai tambahan target pemboman,” ujar wakil direktur Timur Tengah HRW, Nadim Houry seperti dilansir Al Jazeera.
Hanya tersisa 15 dokter di lingkungan timur Aleppo, mereka menyeru presiden AS, Barack Obama pada Kamis (11/8) untuk melindungi warga sipil dari kekejaman di kota mereka.
“Hanya soal waktu sampai kami dikelilingi oleh pasukan rezim, kelaparan terjadi dan perlengkapan rumah sakit benar-benar mengering,” ujar pernyataan para dokter.
“Kami tidak membutuhkan tangisan atau simpati atau bahkan doa, kami membutuhkan tindakan Anda. Buktikan bahwa Anda adalah teman rakyat Suriah,” tulis mereka.
Diperkirakan 1,5 juta orang tinggal di Aleppo, termasuk sekitar 250.000 yang berada di wilayah yang dikuasai oleh pejuang Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)