(Arrahmah.com) – Nabi Yusuf Alaihissalam dijebloskan ke dalam penjara disebabkan oleh doanya sendiri, “Ya Allah, penjara lebih aku sukai daripada ajakan mereka untuk melakukan dosa.”
Seandainya beliau berdoa selain penjara, tentu Allah kabulkan juga.
Setelah 5 tahun mendekam di dalam penjara tanpa kesalahan yang jelas, beliau mulai berharap supaya dibebaskan.
Ketika tahu bahwa ada salah seorang sahabatnya yang juga tahanan di sel akan dibebaskan, Nabi Yusuf Alaihissalam bergegas menitipkan pesan sekaligus harapan:
“Tolong sebut namaku nanti di hadapan rajamu.”
Di sinilah Allah menghukum kembali Nabi Yusuf. Bukan malah membebaskan, justru Allah menambah masa tahanan selama 7 tahun lagi.
Jadi genaplah 12 tahun beliau mendekam di dalam penjara karena kesalahan sendiri. Ya, kesalahan. Karena bagi seorang nabi, menitipkan harapan kepada makhluk adalah kesalahan.
Bagi orang yang telah didekatkan posisinya kepada Allah, semestinya ia tidak perlu berharap kepada selain-Nya.
Tapi itulah yang terjadi.
Kisah ini menjadi pelajaran berharga buat kita semua bahwa menggantungkan harapan kepada makhluk sama dengan melenyapkan harapan itu sendiri. Sebaliknya, menggantungkan harapan kepada Allah adalah mewujudkan harapan itu sebelum terjadi. Maka jangan pernah kamu gantungkan harapanmu kepada satu makhluk pun. Gantungkanlah harapanmu hanya kepada-Nya.
Jangan pernah meragukan kemampuan Allah untuk melakukan sesuatu. Tapi ragukanlah kelayakanmu untuk mendapatkan karunia terindah dari-Nya.
Semoga Allah memgampuni dosa-dosa kita semua. Aamiin.
Sumber: Tafsir Al Baghawi.
Dari fb Fais AR
(*/arrahmah.com)