IDLIB (Arrahmah.com) – Helikopter militer menjatuhkan kontainer berisi gas beracun di kota Idlib yang dikuasai oleh Mujahidin Suriah, ujar tim penyelamat yang beroperasi di wilayah yang dikuasai oleh pejuang Suriah pada Selasa (2/8/2016).
Raed Saleh, kepala kelompok Pertahanan Sipil Suriah mengatakan kepada Al Jazeera bahwa 33 warga sipil termasuk 18 perempuan dan 10 anak telah dilarikan ke rumah sakit setempat setelah serangan di Saraqeb.
“Tepat sebelum tengah malam, helikopter menjatuhkan lima barel peledak yang mengandung klorin dan pecahan logal di lingkungan di Saraqeb,” ujarnya seperti dilansir Al Jazeera.
“Kami menduga itu klorin karena bau dan sifat dari cedera-sesak nafas, kulit terbakar, mata mereah. Anggota pertahanan sipil membawa mereka semua ke rumah sakit terdekat.”
Kelompok yang merupakan relawan yang sering melakukan pencarian dan mengevakuasi korban yang juga dikenal dengan nama “White Helmets” yang beroperasi di wilayah-wilayah yang dikendalikan oleh pejuang Suriah, memposting video di YouTube yang memperlihatkan sejumlah orang berjuang untuk bisa bernafas dan diberikan masker oksigen oleh petugas penyelamat.
Dua dari korban luka berada dalam kondisi kritis, ujar Saleh.
Helikopter jatuh
Saraqeb berlokasi sekitar 15 km dari tempat di mana helikopter Rusia ditembak jatuh pada Senin (1/8), menewaskan seluruh awak di dalamnya.
Helikopter ditembak jatuh saat berada di tengah jalan antara Aleppo dan pangkalan udara angkatan udara Rusia di Khmeimim, dekat pantai Mediterania.
“Beberapa aktivis bertanya-tanya apakah ini (serangan gas klorin) adalah serangan balasan untuk jatuhnya helikopter,” ujar reporter Al Jazeera yang melaporkan dari Gaziantep, perbatasan Suriah-Turki.
Namun, Rusia menolak laporan bahwa serangan kimia telah terjadi dan itu merupakan informasi palsu.
Sejauh ini, rezim Nushairiyah tidak menjadi pihak yang dituduh dalam serangan tersebut. Meskipun rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad telah berulangkali dituduh menjatuhkan bom barel sarat dengan bahan kimia di wilayah yang dikuasai oleh pejuang Suriah.
Di Saraqeb, ini bukan pertama kalinya aktivis melaporkan adanya bom barel yang dijatuhkan yang mengandung gas klorin. Kami diberitahu tentang serangan yang terjadi pada Mei lalu, juga di Saraqeb. Dan kemudian, juga ada serangan yang terjadi sebulan sebelumnya di dekat Saraqeb,” ujar reporter Al Jazeera.
Sejak konflik dimulai pada 2011, terdapat lebih dari 160 serangan kimia di Suriah, menurut laporan Komunitas Medis Suriah Amerika (SAMS).
“161 serangan kimia yang didokumentasikan telah menyebabkan sedikitnya 1.491 kematian dan 14.581 luka-luka dari paparan bahan kimia,” ujar SAMS dalam laporannya yang dipublikasikan pada Maret lalu.
133 serangan kimia lainnya dilaporkan di samping 161 serangan yang didokumentasikan, namun SAMS mengatakan klaim tidak sepenuhnya didukung oleh bukti. (haninmazaya/arrahmah.com)