SURABAYA (Arrahmah.com) – Ketua Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Jawa Timur, Ustadz Muhammad Drehem Sholeh, Lc menegaskan Jihad lewat medan masjid merupakan sarana perjuangan dan sarana dakwah.
“Kalau kita mengingat apa yang terjadi pada awal Rasulullah Alaihi Wassalam membentuk masyarakat madani setelah 13 tahun berdakwa siang malam berbagai macam hambatan, berbagai halangan, ujian fitnah, gesekannya bahkan sahabat akan membunuhnya, tapi dengan kalimat laa ilaaha illallah dibawahnya semuanya menjadi indah” tuturnya saat menjadi pengisi acara Halal Bihalal Komunitas Sahabat Masjid, Ahad (31/7/2016).
Dihadapan jama’ah Masjid As Shobirin, Surabaya, Drehem, sapaan akrabnya, dalam membangun masjid bisa digambarkan dari jejak Rasulullah Alaihi Wassalam yang dipergunakan sebaik mungkin dalam menggunakan masjid sebagai tempat pernikahan yang sah, benar, masjid sebagai tempat penyelesaian permasalahan umat, berdiskusi keagamaan, belajar membaca al-qur’an dengan tepat dan ini adalah pertama kalinnya Rasul, bukan membangun kantor, rumah, pada umumnya manusia zaman sekarang.
“Hadirin, saya juga sedang membuka lembaga baru sarjana, mencetak sarjana imam profesional, imam masjid yang tidak menjadi imam masjid,” terang Takmir Masjid Ar-Rohman Surabaya.
Inilah tempat perjuangan yang sebenarnya yang di contohkan Rasulullah Alaihi Wassalam ialah membangun masjid pertama kalinnya dalam langka hidupnya. Membangun masjid, kata Drehem, sebagai pusat perabadan islam yang dibangun Rasulullah.
Muhammad Drehem menegaskan kepada jama’ah Halal Bihalal Sahabat Masjid, dari pengamatnnya melihat masjid-masjid saat ini, masjidnya dibilang luar biasa, fisiknya indah, cantik, tapi ketika masuk, kering rasannya, kenapa, disinilah kita harus intropeksi diri, coba kita perhatikan masjid yang ada di Gaza, Palestina, dilihat dari penghuninnya hampir mereka semua cinta dan suka masjid, pada kalanya seorang suami cinta istrinya, itulah yang diterapkannya. bagi penduduk Gaza, masjid adalah segala-galanya, karena menurutnya, masjid adalah rumah Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan tentunya kita akan dijagannya, inilah pr kita.
“Saat saya berada disana, peran mereka luar biasa, patut di acungi jempol, dahsyatnya jama’ah sana, sehingga Gaza selalu dilindungi oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam tekanan Israel” ucap lelaki yang memiliki nama asli Muhammad.
Mereka, sambungnya, senang sekali memakmurkan masjid, mereka tidak pernah absen sholat berjama’ah utamannya, dari pantauan kami, saat menginjak kaki di salah satu masjid yang berada di Gaza, kaget tapi nyata melihatnya, mereka semuannya pada membaca al-qur’an, tua muda menyesaki masjid tersebut, subhanalah, ada yang membaca jus 29 ada juga yang menghafal al-qur’an bersama murobbynya, pandangan yang sunggu luar biasa. Inilah islam sesungguhnya, masjid untuk perjuangan , jihad melekat di dirikita, sholat berjama’ah tepat waktu.
Dai Kondang ini memaparkan lewat ungkapan Rasulullah Alaihi Wassalam, wa bil khusus sholat shubuh, barang siapa sholat berjama di masjid, orang tersebut berada dalam genggaman Allah Subhanahu Wa Ta’ala, apalagi kalau sholat shubuhya di masjid yang di sesakki jama’ah seperti sholat jum’at umumnya, ini lah puncak iman.
“Jika kita melihat umumnya di waktu sholat shubuh, semuannya pada tidur dan susah bangunnya,”sindirnya
Dan ini adalah keharusan kita sebagai manusia untuk sigap dalam masalah sholat shubuh utamannya, ini jihad yang sebenarnya, masjid kita jadikan sebagai saran pendekatan kita kepada sang pencipta, semuanya kita serahkan dan kita mengaduh permasalahan dihadapan-Nya.
“Masjid merupakan masa depan kita, masjid rumah bagi orang yang bertakwa,” tegas pendiri Masjid Ar-Rohman, Perak, Surabaya ini.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala pun menjamin bagi orang yang menjadikan masjid sebagai rumahnya, akan dipercepat jalannya di jembatan menuju-Nya. Inilah masjid rumah Allah, inilah kita yang kita giatkan, rugi besar kalau Masjid tidak bisa kita jadikan sentuhan.*/Andre Rahmatullah, Pegiat PENA Jawa Timur
(azm/arrahmah.com)