JAKARTA (Arrahmah.com) – Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah mencanangkan gerakan anti nyontek dan anti pacaran di Pesantren Muhammadiyah An-Nur Desa Penatar Sewu, Sidoarjo, Jawa Timur. Gerakan tersebut menjadi turunan dari gerakan berjamaah lawan korupsi di kalangan pelajar khususnya santri.
Mengutip Republika, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan mencontek adalah perbuatan paling tercela bagi pelajar karena kejujuran diabaikan di sana.
Kebiasaan mencontek telah membuat pelajar atau santri melakukan kecurangan hanya demi memperoleh nilai bagus. “Tradisi ini adalah tradisi buruk yang bisa merawat budaya korupsi yan lebih besar di kemudian hari,” ujarnya, Senin (1/8/2016).
Pemuda Muhammadiyah pun mendorong Gerakan ini dimulai di Pesantren An-Nur. Demikian juga dengan Gerakan Antipacaran. Dahnil mengungkapkan, Muhammadiyah mendorong gerakan ini.
Pacaran, kata Dahnil, penuh dengan kepalsuan dan keburukan. Dalam Pacaran, seringkali berpotensi terjadi hal-Hal yang dilarang dalam agama seperti berkhalwat dan perilaku menyimpang lainnya secara diam-diam atau sembunyi-sembunyi.
(azm/arrahmah.com)