ANKARA (Arrahmah.com) – Pemerintah Turki telah mengeluarkan keputusan baru memerintahkan penutupan sejumlah media saat tindakan keras terus dilancarkan setelah kudeta militer yang gagal awal bulan ini.
Menurut keputusan pemerintah Turki, yang diterbitkan di surat kabar resmi pada Rabu (27/7/2016), tiga kantor berita, 16 stasiun televisi, 45 surat kabar harian, 15 majalah, dan 29 penerbit diperintahkan untuk ditutup, lansir Al Jazeera.
Diantaranya adalah harian Zaman, saluran berita Samanyolu dan kantor berita Cihan, yang sebelumnya telah dituduh mendukung gerakan Fetullah Gulen, tokoh yang disalahkan oleh pemerintah Turki pada kudeta militer 15 Juli lalu
Sebanyak 1.684 anggota angkatan bersenjata, termasuk 127 jenderal dan 32 laksamana juga dipecat dari militer Turki. Mereka diduga terkait dengan gerakan Gulen, menurut dekrit kedua yang dikeluarkan di bawah keadaan darurat negara.
Kementerian Dalam Negeri mengambil alih pasukan keamanan kunci
Dalam salah satu perubahan kelembagaan yang paling signifikan sejak upaya kudeta, keputusan juga mengumumkan bahwa pasukan gendarmerie dan penjaga pantai di masa depan akan berada di bawah kementerian dalam negeri dan bukan militer.
Gendarmerie yang bertanggung jawab untuk ketertiban umum di daerah pedesaan yang berada di luar yuridiksi polisi serta menjamin keamanan internal dan kontrol perbatasan umum, selalu menjadi bagian dari militer. Penghapusan ini dipandang sebagai pukulan bagi kekuatan angkatan bersenjata.
Dekrit kini akan dipindahkan ke parlemen yang didominasi oleh Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP). Legislatif memiliki kekuasaan pengawasan pada keputusan tersebut.
Menurut laporan Anadolu, dekrit akan mulai berlaku pada 29 Juli.
Pekan lalu Erdogan mengeluarkan dekrit untuk menutup 2.341 institusi termasuk sekolah, badan amal, dan pusat medis yang semuanya diduga memiliki hubungan dengan gerakan Gulen.
Sejak upaya kudeta militer, 15.846 orang termasuk tentara, hakim, jaksa dan pekerja layanan sipil, telah ditahan.
Turki juga sedang mengatur untuk mengeluarkan dekrit lain untuk menutup sekolah tinggi dan akademi militer.
Setelah terbitnya dekrit, semua sekolah tinggi militer akan ditutup dan semua taruna akan dipindahkan ke sekolah negeri reguler, ujar laporan Al Jazeera.
Sebanyak 8.651 tentara yang mengambil bagian dalam kudeta militer yang gagal, 1.214 di antaranya adalah “siswa militer”, menurut militer Turki. (haninmazaya/arrahmah.com)