TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Jumlah rumah warga Palestina di Tepi Barat yang dihancurkan oleh “Israel” selama paruh pertama 2016 lebih besar dari jumlah rumah yang dihancurkan hampir setiap tahun selama dekade terakhir, lansir MEMO (27/7/2016).
Data yang diterbitkan oleh LSM “Israel” B’Tselem menjelang konferensi Knesset menunjukkan bahwa sejak Januari sampai akhir Juni otoritas pendudukan “Israel” telah menghancurkan 168 rumah, membiarkan 740 warga Palestina menjadi tunawisma, yang 384 dari mereka adalah anak-anak.
Sebagai perbandingan, pada tahun 2015 jumlah rumah yang dihancurkan adalah 125 rumah dan membiarkan 496 warga Palestina menjadi tunawisma.
Sejak awal tahun 2006 sampai dengan 30 Juni 2016, “Israel” telah menghancurkan lebih dari 1.110 rumah warga Palestina di Tepi Barat, belum termasuk Yerusalem Timur yang diduduki, yang menggusur setidaknya 5.119 warga, termasuk 2.602 anak-anak.
Menurut B’Tselem, “Sebagian besar penghancuran dilakukan di lingkungan masyarakat yang kurang mampu yang terletak jauh dari pusat populasi Palestina, terutama di Lembah Yordan, di Selatan Hebron Hills.”
LSM tersebut juga menunjukkan bahwa di setiap penghancuran tersebut pemerintah “Israel” tidak hanya menghancurkan rumah-rumah tetapi juga beragam bangunan yang digunakan masyarakat untuk mencari penghidupan.
Pemerintah “Israel” juga menyita tangki air dan panel surya dari masyarakat yang tidak terhubung ke air dan listrik, serta kendaraan yang digunakan untuk pertanian dan peralatan lainnya.
B’Tselem menekankan bahwa penghancuran tersebut merupakan kebijakan pemerintah “Israel” yang dilakukan secara sistematis selama bertahun-tahun. Memindahkan secara paksa penduduk Palestina yang dilindungi dalam wilayah yang diduduki merupakan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional. (fath/arrahmah.com)