TOKYO (Arrahmah.com) – Polisi sedang menyelidiki serangan pisau di sebuah fasilitas penyandang cacat di bagian barat Tokyo, Jepang, dimana setidaknya 19 orang tewas dan banyak lainnya terluka parah.
Kantor berita Jepang Kyodo melaporkan bahwa seorang pria yang membawa pisau menyerang fasilitas penyandang cacat Tsukui Yamayuri En di Sagamihara, Prefektur Kanagawa pada Selasa pagi (26/7/2016), sebagaimana dilansir World Bulletin.
Seorang pria dilaporkan telah menyerahkan diri ke kantor polisi setempat sekitar pukul 03:00 waktu setempat, dan kemudian ia segera ditangkap atas tuduhan pembunuhan.
Polisi mengatakan bahwa dari 25 orang yang terluka, 20 orang berada dalam kondisi serius.
Laporan mengatakan bahwa pria tersebut, yang diidentifikasi sebagai mantan karyawan di faslitas penyandang cacat itu, telah mengakui serangan itu.
Korban tewas, yang berjumlah 19 orang, disebut sebagai pembunuhan massal terbesar dalam sejarah modern Jepang, bahkan lebih besar dari serangan gas saraf sarin pada sistem kereta bawah tanah Tokyo tahun 1995 yang menewaskan 12 orang.
Ada dua serangan serius lainnya yang menggunakan pisau (hampir tidak mungkin untuk mendapatkan pistol di Jepang).
Pada bulan Juni 2001, seorang pria bersenjata pisau dapur masuk ke sebuah sekolah dasar di Osaka dan membunuh delapan anak.
Pada tahun 2008, seorang penyerang melajukan truknya ke arah kerumunan di Akihabara Tokyo, dan kemudian keluar dan menikam orang-orang, total tujuh orang tewas.
(ameera/arrahmah.com)