WASHINGTON (Arrahmah.com) – Duta besar Turki di Amerika Serikat (AS) pada Senin (25/7/2016) menuntut permohonan maaf dari jaringan berita besar AS NBC News atas laporan palsu terkait kudeta yang belum lama terjadi di Turki.
“Laporan [Kyle] Griffin bahwa pada saat upaya kudeta pada 15 Juli, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta suaka di Jerman adalah sepenuhnya palsu, tidak bisa diterma dan tidak memiliki bukti kredibel apapun yang mendukung,” tulis kedubes itu dalam sebuah surat kepada NBC News, sebagaimana dilansir Anadolu Agency (AA) pada Selasa (26/7).
“Kami menuntut NBC News dan Tn. Griffin untuk mengeluarkan sebuah permintaan maaf resmi atas tindakan tidak dapat diterima ini.”
Kedutaan Turki di AS mengatakan bahwa hal itu memalukan bahwa informasi yang sensitif demikian tentang presiden Turki yang terkenal baik ditangani secara tidak profesional, dan dipublikasikan ke publik tanpa memeriksa terlebih dahulu validitas dan kredibilitas sumbernya.
Surat penuntutan permohonan maaf ini dikeluarkan setelah Griffin menulis tweet pada saat upaya kudeta 15 Juli lalu yang diklaimnya diterima dari sebuah sumber militer AS.
“Sumber militer AS senior mengatakan kepada NBC News bahwa Erdogan, menolak mendarat di Istanbul, dilaporkan hendak mencari suaka di Jerman,” kicau Griffin kepada 5.700 follower-nya di Twitter.
Surat itu menggambarkan bahwa kicauan Griffin tersebut memiliki tanggung jawab tinggI dan dikatakan bahwa itu berkontribusi dalam gelombang misinformasi di media sosial.
Awak media, termasuk The Washington Post, mengutip kicauan Griffin itu dalam laporan mereka di tengah-tengah jutaan warga Turki menyambut seruan Erdogan untuk menggagalkan upaya kudeta.
Kicauan Griffin itu meskipun telah dihapus, tetapi Griffin maupun NBC News mengakui bersalah atau mengeluarkan permohonan maaf atas kesalahannya itu, menurut surat dari kedutaan besar Turki.
Para wartawan di media online independen Newsbud memposting sebuah video di YouTube pekan lalu yang menuntut Griffin dan NBC News secara resmi meminta maaf kepada Erdogan dan rakyat Turki hingga hari Senin.
Jika permintaan maaf tidak dikeluarkan hingga hari itu, Newsbud telah mendesak para wartawannya dan yang lainnya, para aktivis dan mereka yang ada dalam diaspora Turki berencana untuk berdemo di depan markas NBC News di New York untuk memaksa media AS itu meminta maaf kepada Turki, berdasarkan laporan yang dilansir AA. (siraaj/arrahmah.com)