ANKARA (Arrahmah.com) – Ditembak oleh seorang tentara pro-kudeta pada 15 Juli, seorang gadis remaja Istanbul Adviyye Gul Ismailoglu mengatakan bahwa dia ingin sembuh untuk bisa turun ke jalan lagi.
Saat ditemui oleh Anadolu Agency di rumahnya di Istanbul pada Jum’at (22/7/2016), gadis berusia 14 tahun ini mengatakan bahwa dia ditembak di depan gedung Metropolitan Municipality Istanbul. Peluru menghantam lengannya dan menembus punggungnya.
“Saat saya melihat percobaan kudeta di TV, saya terkejut. Tak ada seorang pun dari kami yang dapat membiarkan hal itu terjadi. Saya ingin menghalangi mereka.”
“Setelah seruan dari presiden [Recep Tayyip Erdogan], saya mengatakan ‘Saya akan pergi keluar’.”
“Ibu, ayah, saudara perempuan saya serta saya pergi keluar. Kami rencananya ingin pergi ke gubernuran, namun kami tidak bisa sampai ke sana karena mereka [tentara pro-kudeta] mendirikan barikade di Sarachane [pusat Istanbul]”, katanya.
Dia mengatakan bahwa seorang tentara awalnya menembakkan peluru ke udara, sebelum kemudian menembak kaki orang-orang. Setelah kerumunan orang-orang semakin banyak, sejumlah tentara menembaki para demonstran, katanya.
“Kami mengira bahwa mereka adalah tentara kami dan mereka tidak akan menembak kami tapi kami ingin menjadi syuhada atau veteran jika mereka menembak kami. Dan saya tertembak pada saat itu. Ketika saya tertembak, saya terkejut. Saya tidak bisa mempercayainya,” tambah remaja itu.
“Tapi saya merasa tenang karena saya akan menjadi seorang veteran atau syuhada. Awalnya saya mengira bahwa itu adalah peluru plastik tapi ternyata bukan.”
Ismailoglu menyatakan bahwa ia dibesarkan dengan patriotisme dan ia akan turun lagi ke jalan jika situasi yang sama terjadi.
“Saya tidak menyesal. Sekarang saya mencoba untuk sembuh sehingga saya bisa bergabung dengan orang-orang di jalan-jalan. Saya akan berjuang untuk tanah air saya dan agama saya semampu saya dan saya tidak akan pernah takut. Mereka telah melihat bahwa rakyat Turki tidak pernah melarikan diri,” katanya.
Ismailoglu mengatakan bahwa dia ingin bertemu Presiden Erdogan.
(ameera/arrahmah.com)