MUNICH (Arrahmah.com) – Sebuah operasi besar-besaran sedang berlangsung di Munich di mana pasukan khusus Jerman memburu tiga tersangka setelah mereka melancarkan serangan penembakan di sebuah pusat perbelanjaan yang menewaskan sedikitnya delapan orang.
Polisi memperingatkan warga Munich untuk tetap tinggal di dalam rumah saat petugas keamanan dikerahkan di kota setelah penembakan di pusat perbelanjaan Olympia pada Jum’at (22/7/2016), lansir Al Jazeera.
Layanan bus, trem dan metro juga ditangguhkan.
Diduga tiga pria bersenjata melancarkan serangan tersebut, menurut pernyataan juru bicara polisi yang menambahkan bahwa delapan orang telah tewas dalam serangan itu. Jasad kesembilan ditemukan sekitar 1 km dari tempat kejadian dan polisi memeriksa untuk melihat apakah itu salah satu pelaku penyerangan.
Laporan Al Jazeera mengatakan bahwa ibukota Bavaria berada di bawah keadaan darurat.
“Terdapat unit komando polisi khusus yang memimpin perburuan untuk mencari tiga pria bersenjata senapan serbu,” ujar reporter Al Jazeera yang melaporkan dari Munich.
Dalam peristiwa tersebut, 10 orang lainnya terluka.
Sejauh ini tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dan belum terungkap motif di balik serangan.
Dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook, polisi Munich melaporkan bahwa serangan terjadi sebelum pukul 18.00 waktu setempat. Penembakan pertama terjadi di dekat Jalan Hanauer, kemudian berlanjut ke Jalan Ries dan pusat perbelanjaan Olympia
Pernyataan polisi menambahkan bahwa para saksi melaporkan tiga penyerang bersenjata senapan semi-otomatis.
Pusat perbelanjaan yang menjadi target serangan ditutup saat pasukan khusus bergegas ke lokasi kejadian.
“Polisi datang dengan mobil lain hanya berjarak sekitar 15 sampai 30 detik,” ujar Ryan Sink, seorang saksi mata yang melintas di pusat perbelanjaan tersebut.
“Tidak ada yang benar-benar tahu apa yang sedang terjadi,” lanjut Sink mengatakan kepada Al Jazeera.
“Kami semua panik dan menonton mereka saat mengatur perimeter. Polisi memberitahu orang-orang yang lewat untuk keluar dari jalan dan menjauhi bangunan.” (haninmazaya/arrahmah.com)