KATIBUNG (Arrahmah.com) – Peristiwa sangat keji dan sadis terjadi di Dusun Umbulbayur, Tanjungan Katibung, Lampung Selatan (Lamsel), seorang ayah bernama Kasda (40) tega menghabisi anak kandungnya sendiri yang masih balita, Alka (4) dan Yudha (2).
Menurut keterangan Kasda, dirinya tega menghabisi keluarganya sendiri lantaran merasa takut tak bisa memberi nafkah.
“Di tempat kerja, saya ribut dengan orang. Saya takut dibunuh. Jika saya dibunuh, siapa yang akan menafkahi mereka. Lebih baik saya bunuh saja,” ujar Kasda saat ditemui di RSUD Bob Bazar.
Dari informasi yang dihimpun wartawan, kedua balita itu dihabisi saat tidur pulas sekitar pukul 02.30 dinihari Kamis (21/7/2016) kemarin.
Informasi yang diperoleh Radar Lamsel sebagaimana dilansir JPNN, Kasda diduga lebih dulu mencekik kedua bocah malang tersebut.
Setelah itu, Kasda menginjak-injak keduanya lalu melemparkannya ke dinding hingga keduanya tewas.
Kasda juga diduga hendak membunuh Ojah (38) istrinya. Sang istri saat ini dalam kondisi kritis akibat hantaman golok di bagian kepalanya. Ojah kini menjalani perawatan di RSUD dr. H. Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandarlampung.
Menurut keterangan Jana (45) warga setempat, Kasda diketahui pulang ke rumah sekitar pukul 00.00 tengah malam. Dia sempat mendengar ada suara adu mulut dari rumah Kasda yang tak jauh dari rumahnya.
“Tengah malam memang terdengar keributan suami istri itu. Namun saya kira hanya persoalan biasa,” kata Jana, kemarin.
Suara ribut-ribut tersebut berlangsung sampai pukul 04.30 pagi. Warga yang tidak tahan mendengar keributan keluar dan menghampiri rumah keluarga itu.
Saat tiba di rumah Kasda, warga melihat Ojah sudah tergeletak bersimbah darah. “Saya bersama warga berusaha memancing pelaku untuk keluar dari dalam rumah,” tutur Jana.
Tetapi, lanjut dia, Kasda malah terlihat kalap. Dia bahkan berusaha menyerang warga. Kasda melempari warga dengan batu.
“Pas saya bersama kawan saya Didi (38) nyoba menenangkan, ternyata Dia (pelaku,red) melempar kami pakai batu bata dan mengenai wajah kawan saya Didi,” ungkap Yandri (30) warga setempat, kemarin (21/7).
Tetapi warga akhirnya berhasil mengikat Kasda dan membawanya ke Polsek Tanjungan. Saat warga masuk ke rumah Kasda, Yudha dan Alka ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Didi (38) tetangga Kasda lainnya mengaku keluar rumah karena mendengar suara gaduh. Dia tak menyangka kalau Kasda sumber kegaduhan tersebut.
Dalam penilaiannya, selama 5 tahun bertetangga Kasda tak pernah menunjukkan sikap yang aneh. Sepengetahuannya, Kasda bekerja sebagai buruh di Suoh Lampung Barat.
Terpisah, Kapolsek Tanjungan AKP. Marwan Khalid mengatakan polisi masih mendalami motif pembunuhan. Saat ini, polisi masih menunggu kondisi Kasda stabil
(azm/arrahmah.com)