ANKARA (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Turki Binali Yildrim pada Selasa (19/7/2016) memperingatkan akan kemungkinan balas dendam dari para pendukung kudeta yang gagal, karena pemerintahan Ankara telah menangkap para jenderal tinggi yang diduga terlibat kudeta, lansir Saudi Gazette pada Rabu (20/7).
Presiden Recep Tayyip Erdogan telah mengecam keras upaya kudeta militer untuk menggulingkan pemerintahannya, yang telah meninggalkan lebih dari 300 orang tewas dari semua pihak.
Sebuah pengadilan Ankara pada Senin (18/7) menangkap 26 mantan jenderal yang diduga terkait perencanaan upaya perebutan kekuasaan Erdogan pada Jum’at (15/7), termasuk di antaranya mantan Panglima Angkatan Udara Turki Akin Ozturk.
Namun Ozturk membantah menjadi otak dari kudeta tersebut, dalam pernyataannya kepada para jaksa.
“Saya bukan orang yang merencanakan atau memimpin kudeta ini. Yang merencanakan dan mengarahkannya, Saya tidak tahu,” katanya, sebagaimana dikutip Anadolu Agency.
Anadolu mempublikasikan foto Ozturk dan para tersangka lainnya di tangga di dalam pengadilan Ankara, menatap kosong ke kamera dengan tangan diborgol di belakang.
“Tidak ada seorangpun bisa memiliki rasa balas dendam. Ini tidak dapat diterima di negara yang diatur oleh aturan hukum,” kata Perdana Menteri Yildrim setelah bertemu dengan tokoh oposisi Partai Rakyat Republik (CHP) Kemal Kilicdaroglu.
Kementerian Dalama Negeri Turki mengatakan bahwa hampir 9000 orang, termasuk hampir 8000 polisi juga gubernur dan pejabat lainnya, juga telah diberhentikan dalam upaya pembersihan para pejabat Turki dari keterkaitan dengan kudeta.
Turki meyakini bahwa para pengkudeta adalah para pendukung militer Fetullah Gulen, yang Ankara mencatatnya menjalankan kelompok “Fetullahci Terror Organization” (FETO), yang kini tengah berada di Amerika Serikat (AS).
Presiden Erdogan telah secara resmi meminta kepada AS untuk mengekstradisi Gulen ke Turki untuk diadili. Namun Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan pada Senin bahwa ia ingin melihat bukti dan bukan tuduhan.
Yildrim megatakan pada Selasa bahwa Turki telah mengirim empat berkas ke AS terkait dengan keterkaitan Gulen dalam rencana penggulingan pemerintahan Turki.
Yildrim mengatakan 208 orang tewas dalam upaya kudeta itu, termasuk 145 warga sipil, 60 polisi dan tiga tentara loyalis. Militer mengatakan 104 pengkudeta tewas.
“Menariknya”, seorang pejabat Turki mengatakan bahwa dua pilot Turki yang memainkan peran penting dalam menjatuhkan pesawat Rusia pada November lalu yang menyebabkan krisis antara Turki dan Rusia sekarang berada di tahanan terkait dengan kudeta yang gagal. (siraaj/arrahmah.com)