ANKARA (Arrahmah.com) – Ankara telah mengirim empat file kepada AS dalam upaya agar Fetullah Gulen yang diduga terkait dengan kudeta pada hari Jumat diekstradisi kembali ke Turki.
Langkah ini menambah tekanan pada Washington untuk menyerahkan Fethullah Gulen yang berbasis di AS, yang dituduh mendalangi rencana untuk menggulingkan pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan.
“Kami telah mengirim empat berkas ke Amerika Serikat untuk mengekstradisi pimpinan teroris tersebut. Kami akan memberikan kepada mereka lebih banyak bukti dari yang mereka inginkan,” kata Perdana Menteri Binali Yildirim kepada parlemen, sebagaimana dilansir Al Araby, Selasa (19/7/2016).
Gulen telah tinggal di pengasingan di Amerika Serikat sejak tahun 1999 dan telah membantah terlibat dalam kudeta tersebut. Tapi dia secara luas dipandang sebagai musuh nomor presiden Turki dan memiliki banyak pengikut di Turki.
Yildirim meminta AS untuk “berhenti melindungi pengkhianat itu” dalam pidatonya kepada Partai Keadilan dan Pembangunan [AKP].
“Kami tidak ada keraguan tentang asal [kudeta] ini. Hal ini jelas,” katanya kepada anggota parlemen, lansir Al Araby.
“Kami tahu siapa yang menggelar dan yang menjalankannya”, katanya, menuding Gulen yang menjalankan “organisasi paralel” di Turki.
“15 Juli telah menunjukkan bahwa kekuatan tank dikalahkan oleh kekuatan rakyat. Bangsa ini membutuhkan kekuatan dari rakyat, bukan dari tank,” kata Yildirim
Pidatonya disambut oleh tepuk tangan, dan para pendukung partai melambaikan bendera Turki di parlemen.
(ameera/arrahmah.com)