TURKI (Arrahmah.com) – Sekitar 25 truk yang membawa bantuan kemanusiaan Turki memasuki Jalur Gaza yang diblokade, Senin (18/7/2016).
Bantuan tersebut, yang terdiri dari tepung, gula dan beras, diizinkan masuk ke wilayah Palestina melalui persimpangan Kerem Shalom “Israel” dan akan disimpan di gudang yang dikelola oleh Kementerian Sosial Gaza sebelum didistribusikan kepada warga Gaza yang membutuhkan, kata Mounir Ghalban.
Wakil sekretaris Kementerian Youssef Ibrahim mengatakan 154 truk sarat dengan bantuan kemanusiaan Turki telah tiba di Jalur Gaza sejak 3 Juli, lansir WB.
“Bantuan tersebut akan dibagikan kepada keluarga yang miskin dan membutuhkan pada hari Selasa,” katanya.
Pada tanggal 3 Juli, kapal bantuan Turki “Lady Leyla” berlabuh di pelabuhan Ashdod “Israel” membawa 11.000 ton bantuan kemanusiaan – termasuk makanan, pakaian dan mainan – yang ditujukan untuk rakyat Gaza.
Sejak tahun 2007, Jalur Gaza telah menderita di bawah blokade bersama “Israel-Mesir” merampas hak sekitar 1,9 juta penduduk untuk memperoleh kebutuhan dasar mereka yang paling utama, terutama makanan, bahan bakar, obat-obatan dan bahan bangunan.
Masuknya bantuan terbaru Turki ke Gaza ini datang dalam konteks kesepakatan yang ditandatangani antara Turki dan “Israel” di mana dua belah pihak sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik setelah absen enam tahun.
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan bahwa Tel Aviv telah menyetujui semua prasyarat Ankara untuk normalisasi hubungan, yang putus pada tahun 2010 setelah pasukan komando “Israel” menyerbu kapal bantuan Turki untuk Gaza.
Serangan itu mengakibatkan kematian sembilan aktivis Turki dan melukai 30 lainnya, satu di antaranya meninggal setelah bertahan dari luka-lukanya hampir empat tahun kemudian.
Pada saat itu, Turki telah menuntut bahwa “Israel” harus secara resmi meminta maaf atas serangan itu, memberi kompensasi keluarga mereka yang terbunuh, dan mencabut blokade lama atas Jalur Gaza.
Pada tahun 2013, Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu menyuarakan penyesalannya kepada perdana menteri Turki (sekarang Presiden) Recep Tayyip Erdogan atas insiden tersebut.
Menurut ketentuan perjanjian minggu lalu untuk menormalkan hubungan, kedua negara akan bertukar duta besar dan “Israel” akan membayar $ 20 juta sebagai ganti rugi kepada keluarga korban serangan 2010 lalu tersebut.
“Israel” juga telah menyetujui permintaan Turki untuk mempertahankan rasa kemanusiaan di Jalur Gaza yang diblokade.
(banan/arrahmah.com)