ISTANBUL (Arrahmah.com) – Setidaknya 1.563 personel tentara ditahan di Turki pada Sabtu (16/7/2017) karena telah melakukan upaya kudeta militer, ujar Kementerian Dalam Negeri.
Kementerian itu juga menangkap beberapa personel militer negara termasuk 5 jenderal dan 29 kolonel.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, sebelumnya telah mengumumkan bahwa kelompok dalam militer Turki berusaha menggulingkan pemerintahan.
Pada saat-saat setelah kudeta terjadi pada Jumat malam (15/7), dalam pesannya yang disiarkan televisi, Erdogan mendesak warga Turki untuk turun ke jalan.
Setelah tiba di Istanbul sejam kemudian, Erdogan mengatakan tidak akan meninggalkan bandara Ataturk sampai situasi di negara itu kembali normal.
“Turkish Airlines mulai beroperasi. Ada tekanan kecil di Ankara,” kata Erdogan. Ia melihat kerumunan besar berkumpul di bandara.
“Tidak ada yang pergi dari sini sampai situasi kembali normal. Aku juga tidak akan pergi,” katanya.
Erdogan mengecam Fetullah Gulen yang sedang berada di AS, yang dituduh memimpin sebuah organisasi teroris dan mencoba menyusup untuk mengguling pemerintahan.
“Hal ini cukup untuk pengkhianatan yang telah Anda lakukan untuk bangsa ini,” kata Erdogan, tanpa menyebut nama Gulen, dan meminta dia untuk kembali ke Turki untuk menghadapi pengadilan. (fath/arrahmah.com)