GAZA (Arrahmah.com) – Delegasi dari Kementerian Sumber Daya Alam dan Energi Turki mengunjungi jalur Gaza untuk membahas cara-cara memenuhi kebutuhan listrik, lapor kantor berita Anadolu.
Kunjungan itu berlangsung dua pekan setelah Turki dan “Israel” sepakat untuk menormalkan hubungan setelah enam tahun absen.
Menurut sumber kementerian, anggota delegasi yang tiba di Gaza pada Ahad malam (10/7), akan mempertemukan kedua pejabat “Israel” dan Palestina untuk membahas cara mengatasi krisis energi Gaza.
Gaza telah menderita krisis energi cukup parah yang telah memaksa pemerintah setempat untuk mengadopsi sistem rotasi, memotong daya di bagian-bagian tertentu untuk memasok listrik ke daerah lain.
Hal ini menyebabkan kekurangan jumlah listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik satu-satunya di Gaza, ditambah dengan kenyataan bahwa listrik yang disediakan oleh “Israel” dan Mesir tidak cukup untuk memenuhi permintaan energi di Jalur Gaza.
Menyusul kunjungannya, delegasi Turki mengharapkan dapat memberikan laporan tentang temuannya kepada Menteri Sumber Daya Alam dan Energi, Berat Albayrak.
Sejak tahun 2007, Jalur Gaza telah berada di bawah pengepungan penjajah “Israel” yang telah merampas kebutuhan dasar utama 1,9 juta penduduk, terutama makanan, bahan bakar, obat-obatan, dan persediaan konstruksi.(fath/arrahmah.com)