AL-QUDS (Arrahmah.com) – Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) mengomentari peran mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, sehubungan pencapaian perdamaian di kawasan itu, Quds Press melaporkan pada Senin (11/7/2016).
Maher al-Taher, Juru Bicara PFLP yang berada di pengasingan, mengatakan kunjungan singkat Blair ke Kairo dan ‘Israel’, “Kami dari PFLP yakin bahwa Blair adalah penjahat perang karena ia adalah salah satu mitra dalam perang Irak dan ia berkomitmen terhadap kejahatan perang.”
Maher menambahkan, “Blair harus dituntut atas kejahatan perang dan dia tidak melayani siapa pun kecuali entitas Zionis.”
Maher mencatat bahwa “Israel” tidak tertarik dalam perdamaian, kecuali untuk memaksakan kedaulatannya atas Yerusalem.
“Ini adalah tindakan rasis yang memusuhi perdamaian,” tambahnya.
Pemimpin PFLP menjelaskan, “Kami pergi untuk melakukan negosiasi dalam waktu yang lama dan hasilnya kejahatan dan pendudukan terhadap rakyat kami malah meningkat. Itu sebabnya tidak ada cara lain kecuali memiliki strategi baru yang jauh dari ilusi karena musuh kami hanya mengerti bahasa perlawanan.” (fath/arrahmah.com)