ANKARA (Arrahmah.com) – Turki belum mengambil langkah-langkah apa pun untuk memperbaiki hubungan dengan Mesir, ungkap Wakil Perdana Menteri Numan Kurtulmus, Senin 11/(7/2016), setelah Turki baru-baru ini memulihkan hubungan dengan Rusia dan “Israel”, sebagaimana dilansir Al-Arabiya.
Kurtulmus, juru bicara pemerintah, membuat pernyataan tersebut pada konferensi pers di Ankara.
Turki bulan lalu mengumumkan pemulihan hubungan diplomatik dengan “Israel” setelah retak selama enam tahun dan Turki juga menyatakan permintaan maaf kepada Rusia atas jatuhnya pesawat tempur Rusia.
Hubungan antara Turki dan Mesir memburuk pada tahun 2013 setelah militer menggulingkan presiden terpilih Muhamad Mursi, sekutu dekat pemerintah Erdogan.
Erdogan mengatakan bahwa pemulihan hubungan dengan “rezim penindas” Mesir tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
“Konteks dengan Mesir berbeda dengan pendekatan yang dilakukan dengan Rusia dan ‘Israel’,” kata Erdogan kepada wartawan dalam komentar yang dikutip oleh kantor berita Dogan.
Erdogan menekankan bahwa pertikaian Turki adalah dengan pemerintah Mesir, bukan dengan rakyatnya. Dia juga kembali menegaskan bahwa ia mengecam tindakan keras terhadap Ikhwanul Muslimin.
“Hukuman yang dijatuhkan kepada Mursi dan teman-temannya telah didasarkan pada rekayasa,” katanya.
“Orang-orang ini adalah saudara kami. Kami tidak bisa menerima keputusan yang diambil oleh rezim yang menindas,” lanjutnya.
Erdogan sebelumnya mengutuk kudeta terhadap Mursi, dan sebagai bentuk solidaritas terhadap Mursi pada saat pawai ia sering menggunakan gerakan tangan empat jari yang dikenal sebagai simbol “Rabia” – yang dianggap sebagai simbol Ikhwanul Muslimin.
(ameera/arrahmah.com)