TUBAN (Arrahmah.com) – Pasca pemindahan napi kasus “terorisme” Nu’im Ba’asyir, Nunik Haryani, istri Nu’im berupaya untuk membesuk suaminya. Namun setelah berjam-jam berupaya keras, ia tak juga diperbolehkan membesuk.
“Ana lagi di Lapas Tuban. Kami dari jam 09.00 WIB dipermainkan oleh petugas. Setelah hampir jam 13.00 WIB kami dapat jawaban, katanya Abi (Nu’im) baru bisa dijenguk setelah tanggal 1 Agustus 2016. padahal tadi ana telpon pak Michdan walaupun diisolasi napi tetap bisa dibesuk,” kata Nunik, dikutip dari Panjimas.com, Senin (11/7/2016).
Sebelumnya, Nunik juga sempat mendapatkan intimidasi ketika membesuk Nu’im Ba’asyir di Lapas Pamekasan. Dia mengungkapkan, aparat sempat melakukan kekerasan secara verbal kepada dirinya.
“Kemarin ana pas mau masuk kunjung, hari Sabtu ana dihujani banyak kamera padahal ana nggak paham masalahnya.
Ana juga sempat dibentak polisi berseragam cokelat karena dia tanya tempat tinggal ana. Ana nggak mau jawab. Ana juga sempat dibentak karena ana tidak mau difoto. Ana pulang dari Lapas dikuntit sampai ujung gang tempat kos ana,” bebernya.
Kini Nunik tak bisa berbuat apa-apa, ia mengaku hanya menggantungkan harapannya kepada Allah atas kondisi suaminya saat ini. Selain itu, ia juga meminta kepada segenap kaum Muslimin untuk membantu upayanya, agar bisa menjenguk suaminya Nu’im Ba’asyir.
“Kami mohon bantuan ikhwan semua bagaimana agar kami bisa segera ketemu dengan Abi (Nu’im Ba’asyir) dan tahu kondisinya,” tandasnya.
Diketahui reaksi aktivis Islam terkait dugaan sikap diskriminatif pihak Lapas Pamekasan, soal ruang besukan berbuntut pada pemindahan tahanan.
Nu’im Ba’asyir bersama para aktivis Islam yang ditahan di Lapas Pamekasan sempat melakukan protes. Namun nahasnya, ia justru dipindahkan dari Lapas Pamekasan Madura ke Lapas Kelas Ii B Tuban.
Ahad dini hari Nu’im dipindahkan. Pemindahannya bukan dengan mobil tahanan melainkan ambulance warna putih bernomor polisi B 1633 SH menuju Tuban.
Dengan pengawalan ketat polisi bersenjata lengkap dan rompi anti peluru, Nu’im menuju lapas barunya dalam kondisi kedua mata ditutup rapat dengan kain hitam yang dilapisi dengan lakban dan diborgol tangannya.
(azm/arrahmah.com)