KASHMIR (Arrahmah.com) – Kekerasan kembali meletus di wilayah Kashmir yang diduduki oleh pasukan India. Delapan warga sipil dilaporkan tewas dan puluhan lainnya luka-luka setelah pasukan pendudukan India menembaki ribuan demonstran yang menggelar aksi unjuk rasa di selatan Kashmir.
Shiv Murai Sahai, seorang pejabat polisi India mengatakan dalam konferensi pers pada Sabtu (9/7/2016) bahwa delapan orang dari distrik di selatan Kashmir telah tewas selama protes, termasuk seorang pemuda yang tenggelam di sungai setelah dikejar oleh pasukan paramiliter, lansir Al Jazeera.
Puluhan ribu demonstran menentang jam malam yang diberlakukan di beberapa wilayah di Kashmir yang diduduki pada Sabtu (9/7) untuk memberikan penghormatan kepada Burwan Wani, seorang pejuang Kashmir, mengakibatkan bentrokan dengan polisi dan paramiliter.
Wani ditembak mati bersama dengan dua pejuang lainnya oleh pasukan pendudukan dan polisi di desa Bumdoora sekitar 85 km dari sebelah selatan Srinagar pada Jum’at (8/7). Warga di seluruh lembah keluar dari rumah mereka untuk menghadiri upacara pemakamanan ketiganya.
Menurut para pejabat, saat berita pembunuhan tersebar di seluruh lembah, bentrokan meletus di beberapa distrik di selatan Kashmir. Ribuan warga Kashmir melemparkan batu ke arah pasukan India yang merespon dengan penembakan menggunakan peluru tajam dan gas air mata.
Pertempuran jalanan juga menyebar ke Srinagar, ibukota Kashmir yang diduduki India, di mana ribuan warga mencoba untuk melampiaskan kemarahan mereka di jalan-jalan.
Shams Irfan, seorang jurnalis lokal yang melakukan perjalanan ke Tral, di mana otoritas pendudukan telah memutus aliran listrik, memblokir jalan dan internet sebagai bagian dari tindakan keras terhadap demonstrasi, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa protes di Kashmir kali ini adalah yang terbesar yang pernah dilihatnya.
Wani yang baru berusia 20-an, menjadi ikon perlawanan Kashmir selama lima tahun terakhir. Ia merupakan anak dari seorang kepala sekolah, ia secara luas menghidupkan kembali perlawanan bersenjata di Kashmir, menggunakan media sosial seperti Facebook untuk menjangkau pemuda-pemuda Kashmir.
Petinggi militer India, Syed Javaid Mujtaba Gillani menggambarkan pembunuhan Wani sebagai “kesuksesan terbesar terhadap militan” dalam beberapa tahun terakhir. (haninmazaya/arrahmah.com)