IDLIB (Arrahmah.com) – Serangan udara pengecut telah membunuh 23 orang di sebuah tempat liburan di provinsi Idlib, Suriah, sementara 25 lainnya tewas di kota Aleppo yang dikuasai oleh rezim Asad pada Jum’at (8/7/2016), hari terakhir kesepakatan “gencatan senjata” 72 jam yang diumumkan oleh tentara rezim Asad, ujar laporan kelompok pemantau.
Sebuah wilayah sisi sungai di kota Darkush, dekat perbatasan Turki, di barat provinsi Idlib, menjadi target serangan udara pengecut. Provinsi Idlib dan ibukotanya berada di bawah kendali pejuang Suriah termasuk Jabhah Nushrah, lansir Reuters.
Korban tewas dan terluka adalah kaum Muslim yang datang dari kota-kota sekitar provinsi untuk menikmati libur lebaran, ujar saksi.
Korban tewas termasuk 10 perempuan dan dua anak, kemungkinan akan meningkat karena sejumlah korban luka dalam keadaan kritis, menurut laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).
“Itu adalah pemandangan yang mengerikan karena sebagian besar orang terjatuh ke sungai di sebelah lokasi tempat liburan. Ada anak-anak, perempuan dan laki-laki,” ujar Ahmad Yaziji, kepala pertahanan sipil di kota terdekat Jisr Al-Shughur, mengatakan kepada Reuters.
“Daerah yang ditargetkan bukanlah posisi militer dan tidak pernah menjadi posisi militer,” lanjutnya.
Sebuah gencatan senjata 72 jam diumumkan oleh tentara rezim Asad pada Rabu (6/7), namun pejuang Suriah dan kelompok pemantau SOHR mengatakan hanya ada sedikit jeda dalam kekerasan di Suriah.
Sementara itu, sedikitnya 25 orang tewas termasuk enam anak di utara Aleppo yang dikuasai oleh rezim Asad dan 120 lainnya luka-luka ketika puluhan roket ditembakkan ke sana pada Jum’at (8/7). (haninmazaya/arrahmah.com)