TURKI (Arrahmah.com) – Kapal bantuan kemanusiaan Turki yang membawa 11.000 ton pasokan bantuan ke Jalur Gaza siap untuk berlayar dari pelabuhan Mersin di selatan negara, Jum’at (1/7/2016).
Langkah yang diambil oleh kapal berbendera Panama bernama “Lady Leyla,” yang telah dimuat dengan persediaan bantuan termasuk beras, tepung, dan mainan sejak hari Rabu, datang dari kesepakatan rekonsiliasi yang dicapai antara Turki dan “Israel” setelah absen enam tahun.
Lady Leyla juga akan membawa 10.000 mainan dan 10.000 paket makanan dan bantuan kepada anak-anak di Gaza melalui pelabuhan “Israel”, Ashdod, yang diharapkan akan dijangkau dalam 30 jam.
Lima ton tepung dan 2.000 ton bantuan beras dari Turki Grain Board, serta bantuan gula dari Bulan Sabit Merah Turki, akan disampaikan, lansir WB.
Sebuah upacara perpisahan akan diadakan pukul 15.30 waktu setempat pada hari Jum’at dengan partisipasi dari Wakil Perdana Menteri Turki Veysi Kaynak, Menteri Pembangunan Lutfi Elvan dan Duta Besar Palestina untuk Ankara, Faed Mustafa, sebelum kapal berangkat ke pelabuhan Ashdod.
Turki dan “Israel” mencapai kesepakatan rekonsiliasi pada Ahad malam. Hubungan diplomatik antara kedua negara dihentikan setelah pasukan “Israel” menyerbu kapal bantuan Gaza Mavi Marmara di perairan internasional pada tahun 2010, menewaskan 10 aktivis Turki.
Kapal bantuan Mavi Marmara adalah satu di antara enam kapal sipil yang mencoba mendobrak blokade “Israel” atas Gaza.
Sebagai buntut dari serangan itu, Turki menuntut permintaan maaf resmi dari “Israel”, kompensasi untuk keluarga korban yang tewas, dan pencabutan blokade “Israel” di Gaza.
Pada tahun 2013, Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu menyuarakan penyesalan atas serangan itu.
Pada hari Senin, pembicaraan antara kedua negara selama berbuan-bulan akhirnya membuahkan hasil, dengan Turki mengumumkan bahwa kesepakatan akan ditandatangani, dalam normalisasi hubungan dengan “Israel”.
Berdasarkan kesepakatan itu, selain menyetujui kehadiran kemanusiaan Turki di Gaza, “Israel” juga akan membayar $ 20 juta sebagai ganti rugi kepada keluarga korban Mavi Marmara.
(banan/arrahmah.com)