AMMAN (Arrahmah.com) – Sekitar 60.000 pengungsi Suriah, lebih dari setengah dari mereka adalah anak-anak, terjebak di dekat perbatasan Yordania dan membutuhkan bantuan setelah pemerintah di Amman menghentikan pasokan air, makanan dan perawatan medis, ujar laporan Dokter Tanpa Batas (MSF) pada Kamis (30/6/2016).
Warga kamp Ruqban yang terisolasi di daerah gurun di perbatasan, mengatakan kepada MSF bahwa pertempuran Suriah telah menyebar ke kamp resmi dan bahwa mereka telah menjadi terlalu takut untuk keluar dan mencari persediaan.
“Ada suara senjata di malam hari, terlalu banyak orang yang memiliki senjata,” ujar seorang warga, wanita berusia 38 tahun mengatakan kepada MSF seperti dilansir MEE.
Situasi di Ruqban telah mendekati titik puncaknya sejak pemerintah Yordania menghentikan semua kegiatan bantuan di kamp tersebut minggu lalu.
Langkah tersebut sebagai respon atas serangan bom yang melanda sebuah pos militer terdekat pada 21 Juni yang menewaskan tujuh tentara Yordania dan melukai 14 lainnya.
Pejabat MSF mengatakan kondisi di kamp sebelum penangguhan bantuan sudah sangat keras, tinggal di Ruqban bukan lagi pilihan yang layak.
“Orang-orang ini, lebih dari 50 persen di antaranya adalah anak-anak, sangat membutuhkan kembalinya persediaan makanan, air dan perawatan medis. Ini tidak bisa menunggu,” ujar manajer operasi MSFm Benoit de Gryse. (haninmazaya/arrahmah.com)