JAKARTA (Arrahmah.com) – Dua warga, Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara terluka menjadi korban saat terjadi bentrok antara warga yang menolak kedatangan Gubernur DKI Jakarta Basuki alias Ahok dengan petugas. Kedua korban Herman dan Abdul Mutolip dilarikan ke rumah sakit karena luka-luka di bagian mulut dan tangannya patah.
Mengutip Poskota, Herman sobek di bagian mulutnya akibat dihantam benda tumpul. Sedangkan Abdul Mutolip mengalami patah tangan sebelah kanannya, kedua korban itupun harus menjalani perawatan di RS Admajaja Penjaringan.
Sekertaris Makam Keramat Luar Bantang, Penjaringan, Jakarta Utara, Manysur Amin, membenarkan adanya dua warga Luar Batang yang luka-luka akibat bentrok warga dan aparat. “Setahu saya dua orang luka-luka akibat terkena pukulan benda tumpul,” katanya, Kamis (23/6/2016).
Menurutnya, peristiwa itu terjadi mulai sekitar pukul 14.00, ratusan warga dari berbagai ormas menolak kedatangan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama yang hendak meresmikan RPTRA Penjaringan Indah, RW 016 Penjaringan. Ratusan massa sudah berkumpul di RPTRA RW.16 yang akan diresmikan oleh Gubernur.
“Sekitar pukul 16.00 Ahok masuk ke RPTRA dan meresmikan. Tak lama berada di lokasi pulang, namun saat kepulangan ini warga langsung mencegatnya. Saat itulah terjadi bentrokan antara petugas dan massa anti Ahok,” kata Daeng.
(azm/arrahmah.com)