BOGOR (Arrahmah.com) – Berita mengenai piala Festival Anak Sholeh yang berlogo Gereja Bethel Indonesia (GBI) mendapat perhatian dari pihak kecamatan Bogor Timur. Menanggapi polemik dan keberatan yang diajukan orang tua peserta lomba, pihak kecamatan akhirnya berniat menyeleseikan masalah secara kekeluargaan.
Pertemuan yang diadakan di kantor kecamatan Bogor Timur pada Sabtu (30/4/2011) sore itu dihadiri oleh 12 orang, termasuk diantaranya Camat Bogor Timur, Dra. Rahmawati, M.Si, Lurah Baranangsiang, Ketua Panitia Lomba, Kapolsek Bogor Timur, Tuti Gunawan dari Gereja Bethel Indonesia, serta orang tua peserta lomba.
Materi pertemuan tersebut tidak lain membahas tentang logo GBI yang tertera di piala Festival Anak Sholeh yang diadakan oleh HIMPAUDI bertempat di halaman Kantor Kecamatan Bogor Timur pada Kamis (21/4).
Tuti Gunawan yang mewakili GBI sekaligus sponsor yang menyumbang piala, mengaku pihaknya memang tidak membaca dengan detil proposal yang diajukan panitia, sehingga tidak tahu jika lomba yang diadakan adalah Festival Anak Sholeh dengan materi lomba berkenaan dengan anak-anak Muslim.
“Saya sering bekerja sama dengan teman-teman di HIMPAUDI, sehingga sering saya katakan bahwa setiap proposal yang masuk pada saya berarti ditujukan ke GBI” jelas Tuti.
Tuti juga menambahkan, pihaknya sering menjalin kerjasama dengan panitia yang notabene masih dalam satu lingkup HIMPAUDI, dan semua kerjasama itu tidak ada maksud lain kecuali untuk membangun silaturahim.
“Saya kira lomba itu untuk anak-anak PAUD pada umumnya, tidak dikhususkan untuk yang beragama Islam.” Ujar Tuti. Pihak panitia juga mengatakan bahwa memang ada beberapa peserta lomba yang non muslim.
Tuti mengatakan bahwa piala datang pada hari Rabu sore, dan sampai saat lomba diadakan pada esok harinya tak ada komplain dari pihak panitia. Menanggapi hal tersebut pihak panitia mengakui bahwa memang tidak memeriksa piala tersebut dan baru dikeluarkan dari kardus esok harinya, sehingga mereka baru menyadari keberadaan logo GBI ketika acara telah dimulai.
“Kami dari panitia, mengakui kecerobohan dan kesalahan kami. Sekali lagi kami memohon maaf. Hal ini menjadi bahan pembelajaran untuk kami ke depannya”.
Dalam pertemuan itu Camat Bogor Timur, Dra. Rahmawati, M.Si menambahkan bahwa piala yang sudah tersebar memang tidak akan ditarik kembali, tetapi untuk menghindari permasalahn serupa di kemudian hari, pihaknya memutuskan untuk melepas kepala piala yang ada logo GBI dan mengganti dengan yang lain.
“Pantia punya daftar pemenangnya, jadi kami akan mendatangi satu persatu penerima piala untuk merealisasikan penggantian tersebut”, lanjut Rahmawati.
Di kesempatan tersebut Kapolsek Bogor Timur mengatakan banyak pelajaran yang bisa diambil dari kasus ini, pihak sponsor diharapkan untuk lebih detil dan teliti dalam membaca proposal yang ditujukan agar tidak memicu kesalah pahaman dan pihak panitia lebih detil dalam memeriksa setiap sarana dan prasarana yang digunakan untuk sebuah acara.
“Saya bangga, karena dengan adanya pertemuan ini memberikan gambaran bahwa sebenarnya setiap masalah apapun, pada dasarnya bisa diseleseikan secara kekeluargaan, damai, bebas dari unsur kekerasan. Kita disini tidak mencari siapa yang salah dan siapa yang benar. Tetapi dengan ini semoga semua pihak yang terkait bisa mengambil pelajaran ” Ujar Kapolsek Bogor Timur menutup pertemuan yang berlangsung sekitar setengah jam. (rasularasy/arrahmah.com)