FALLUJAH (Arrahmah.com) – Mayat terpenggal dari 20 warga Irak ditemukan di kota Fallujah pada Rabu (22/6/2016), sumber medis telah mengungkapkan, sebagaimana dilansir Al Araby.
Pemimpin suku di provinsi Anbar mengatakan bahwa pembantaian itu terjadi di daerah yang kuasai oleh Mobilisasi Rakyat – sebuah kelompok payung milisi Syiah yang berupaya untuk mengambil kembali wilayah yang dikuasai ISIS.
Seorang dokter di rumah sakit Fallujah, yang meminta untuk tidak disebut namanya, mengatakan bahwa petugas kesehatan menemukan mayat-mayat itu di lingkungan timur kota Fallujah. Dia mengatakan bahwa korban-korban itu telah disiksa dan dimutilasi sebelum dibunuh dan dipenggal.
Dokter mengaku kesulitan untuk mengidentifikasi mayat-mayat tersebut, dan mengindikasikan mereka adalah warga sipil yang mengungsi yang mencoba melarikan diri ke arah timur dari Fallujah menuju Baghdad.
Anggota dewan Fallujah Abdul-Rahman al-Jamaili mengatakan bahwa mayat-mayat itu ditemukan di daerah yang dikendalikan oleh milisi Syiah Irak. Dia meminta kepada pemerintah Irak untuk segera menyelidiki pembantaian itu dan membawa para pelaku ke pengadilan.
Ada juga spekulasi bahwa kemungkinan mayat-mayat itu adalah milik korban-korban dari milisi kelompok ISIS, dan mengatakan para milisi sebelumnya telah memutilasi mayat mayat itu agar tidak dikenali.
Sementara itu pasukan koalisi Irak menuduh polisi federal Irak berkolusi dengan beberapa fraksi di milisi Mobilisasi Rakyat untuk memasuki kota Fallujah, sebagai upaya untuk mengelebui pemerintah Irak yang telah memutuskan untuk mencegah milisi non-negara untuk memasukkan kota itu.
(ameera/arrahmah.com)